Warga GPdI Ibadah Peringatan HUT Pekabaran Injil ke 166 Tahun di Yapan

(pelitaekspress.com) – KEP. YAPEN – Seluruh orang yang ada di Tanah Papua bersorak memuji Tuhan, Injil masuk di Tanah Papua yang ke 166 Tahun. Injil telah hadir di Tanah Papua, orang-orang yang tidak percaya kepada Allah, saat ini bersyukur karena Injil sebagai kekuatan Allah bagi semua (Roma 1 : 16-17), dalam rangka HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua, Kampung Yapen  05/02/2021.

Warga GPdI yang berada di wilayah Yapen selatan, bersyukur sebab Injil kekuatan Allah telah menyelamatkan semua. Saatnya kami semua ingin mendengar suara-Mu Tuhan, karena Injil kekuatan Allah siap memperbaharui hidup kami. pengurapan, otoritas ditaruhkan kepada hamba-Mu untuk berbicara kepada kami, kami siap  mendengarkan sabda FirmanMu.

Dalam Khotbah Ibadah Pekabaran Injil ke 166 Tahun Pdt. Andreas Wayoi, menyatakan dalam pujian-pujian bahwa Injil yang heran mau diwartakan buat saudara dan buat saya, Dengarlah sekarang dan terimalah. Injil yang heran membuat kita hari ini berkumpul, setiap tahun kita merayakan Injil masuk di Tanah Papua, dan hari ini tanggal 05 Februari 2021 membuat kita hadir disini ungkapnya.

“Tuhan ingin orang Papua juga selamat, maka Tuhan ijinkan Injil untuk ada di tanah ini. Kita orang Papua bersyukur dan bangga atas karya Tuhan” bebernya.

“Karena Alkitab berkata, ada orang yang ditetapkan untuk selamat dan ada yang tidak selamat”. Dan kalau Injil bisa ada di Tanah ini, maka kita orang Papua patut bersyukur, patut bangga karena Injil ada di Tanah ini. Hari ini, semua orang Kristen yang ada di Tanah Papua merayakan 5 Februari dan sudah 166 Tahun Injil ada di Tanah Papua.

Injil masuk di Tanah Papua sudah ke 166 tahun, tahun ini juga Gereja Pantekosta di Indonesia memasuki usia 1 abad /100 tahun, 73 tahun GPdI di Tanah Papua, 1921 GPdI di Pulau Bali, dan Tahun 1948 Injil masuk di Pulau Doom Sorong, juga GPdI masuk Serui 10 Januari 1956,  dan di Kampung Mantembu/Yapan 1957.

Kegerakan Allah yang luar biasa melalui Injil, dan hari ini kita bisa berkumpul memuji Tuhan, itu karena Kemurahan Tuhan. Pertanyaan buat kita ketika sudah 166 tahun, apa yang sudah kita buat bagi Tuhan. Karena Tuhan begitu mengasihi kita semua orang Papua.

Hari ini saya mengajak kita untuk sebuah Tema Khotbah “Semangat sebuah pelayanan”, Fasilitas diluar diri seorang pelayan Tuhan, tidak membuat diri seorang pelayanan Tuhan itu berbobot dan dipakai oleh Tuhan.

Tetapi didalam diri seorang pelayan Tuhan itulah yang diungkapkan oleh Rasul Paulus, sebagaimana yang dilakukan juga oleh dua utusan Tuhan Ottow Geissler yang diutus oleh Tuhan melalui Zending di Jerman.

Jika kita melihat latar belakang kedua hamba ini, mereka tidak memiliki kelebihan lain, selain memiliki kemampuan hanya sebagai tukang/pengrajin kayu. Kedua hamba ini diutus Zending untuk belajar Theologia ke Belanda dan kemudian ke Papua yang dimulai pelayananya di Pulau Mansinam.

Bacaan Ibadah Peringatan HUT Pekabaran Injil terambil di Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”.

Tuhan memakai seseorang itu, bukan fasilitas diluar diri kita, tetapi yang ada didalam diri kita. Ottow dan Geissler tidak memiliki kelebihan apa-apa, tetapi yang ada didalam diri mereka adalah tulus dari hati mereka untuk melayani Tuhan.

Hari ini Injil berkembang dan banyak orang Papua telah diberkati, sudah banyak orang Papua berhasil dan bekerja sebagai pejabat sipil, maupun Polri dan TNI dll karena kuasa Injil ini. Rasul Paulus mengingatkan kita kembali “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”

Kadangkalah ketika kita mau melayani Tuhan, kita ukur dari fasilitas, kita lihat diluar dulu, ketika diluar sudah bagus baru bisa, memang itu penting tetapi pelayanan kita harus berbobot ketika hati kita yang tulus untuk melayani.

Kalau hati kita murni dihadapan Tuhan maka Mujizat Tuhan pasti terjadi, para rasul, hamba-hamba Tuhan yang melayani. Setelah saya membaca sejarah perjalanan Ottow dan Geissler dan juga sejarah pelayanan hamba-hamba Tuhan GPdI.

Gerakan Pentakosta semuanya orang biasa-biasa yang tidak memiliki apa-apa, orang biasa-biasa tapi karena Tuhan, ini cuma modal semangat-semangat dan semangat, Memperingati Injil masuk di Tanah Papua ke 166 Tahun, merupakan tahun kemurahan bagi semua orang yang ada di Tanah Papua.

Sebenarnya Gereja Tuhan, anak-anak Tuhan, orang Papua harus luar biasa khususnya kita yang ada di Tanah Papua.

Hitam kulitku, Keriting rambut, aku anak Papua, Seorang Penyanyi Edo Kondologit kemudian mengubahnya dengan : Hitam putih, keriting lurus, aku Papua. Semua yang ada diatas tanah ini telah diberkati karena Injil.

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” Kenapa ayat ini terus dikembalikan kepada kita?

Karena Tuhan mau didalam orang Kristen, yang tidak lagi semangat dalam pelayanan kepada Tuhan. Daud berkata, Tuhan janganlah mengambil Rohku, karena tanpa Rohmu kami tidak bisa apa-apa.

Sehingga dalam pelayanan, jangan ada yang membanggakan diri bahwa dia lebih hebat, jangan, sebab Tuhan lebih hebat. Tidak boleh kita membanggakan diri sebab semuanya tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa.

Jadi jangan ada lagi kita bangga akan diri kita tanpa Tuhan, tapi kita bangga karena ada Yesus yang dengan Injil kita ada saat ini.

Ibadah Peringatan Injil masuk di Tanah Papua yang ke 166 tahun ini dihadiri oleh 16 jemaat se Klasis GPdI Yapen Selatan dan pengunjung denominasi Gereja yang dipusatkan di halaman Gereja GPdI Jemaat Silo Yapan, (ed.zri).

Tinggalkan Balasan