(pelitaekspress.com) – PAPUA – Kalau mau cari simpatik dari pemerintah yang tujuannya bersifat keuntungan pribadi, yah tunjukkanlah etika yang baik, tunjukanlah profesionalisme kerja yang baik, jangan menyerang seseorang dengan melakukan sesuatu hal yang sifatnya mendeskreditkan suatu subjek tertentu, semisal suku, ras dan agama hanya untuk membela pemerintah dengan tujuan terselubung, ataukah mungkin belum mendapat jatah sehinga masih mencari perhatian Pemerintah dengan cara seperti yang sudah ditunjukan tersebut.
Saya rasa seluruh Indonesia tau, kita semua masih ingat dengan jelas, bagaimana efek domino yang terjadi dari kasus 18 Agustus 2019 di Surabaya, bagaimana kejadianya yang merembet sampai ke Papua, bahkan orang yang tak bersalah pun dari situasi 18 agustus tersebut hari ini dalam tragedi memilukan dalam hidup mereka, kejadian tersebut merusak sendi-sendi kebangsaan, indonesia bahkan mendapatkan sorotan dari dunia internasional terkait hal tersebut, hal ini baru terjadi kurang lebih dua tahun lalu, tapi kenapa hari ini masih ada orang yang meniup bara itu, mencoba menyalakan, mencoba membangkitkan memoria passionis orang papua terhadap situasi yang terjadi tersebut.
Maka kami atas Nama DPW LSM Lumbung Informasi Rakyat Provinsi Papua, mengutuk pelaku penyerangan Rasis yang ditujukan kepada saudara kami kaka Natalius Pigai, oleh Ambroncius Nababan yang mana dalam unggahannya, Ambroncius Nababan yang kerap kali mengunggah konten yang kontroversi, hoaks, dan bernada ejekan kali ini mengunggah foto Natalius Pigai yang dikolasekan dengan gorila.
Hari ini kan mendapatkan ragam tanggapan dari banyak elemen, misalnya pak Suryo Prabowo mengatakan kalau orang seperti Ambroncius Nababan adalah orang yang dapat membuat NKRI terbelah, seperti termuat dalam cuitannya di media sosial twitter bahwa “Pernyataan orang seperti Ambroncius Nababan ini yang bisa membuat NKRI terbelah,” cuit Suryo Prabowo, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @JSuryoP1 pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Lalu akun Facebook dengan nama Ambroncius Nababan yang menyandingkan Natalius Pigai dengan Gorila dengan caption “Mohon maaf yang sebesar-besarnya, vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorila apalagi kadal gurun. Karena menurut UU gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin,” tulis akun tersebut.
Sekertaris Wilayah DPW LSM Lira Papua Yohanis Wanane menangapinya, ini apa lagi yang ditunjukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan berketuhanan yang maha esa, dengan sedikit nada kecewa terhadap Pak Nababan ini, apalagi beliau masuk dalam relawan Jokowi-Amin.
Kalau hari ini AN sampaikan demikian maka masyarakat bisa saja menganggap bahwa ini adalah tanggapan pemerintah bagi papua, apalagi kemudian ini dapat menjadi preseden buruk bagi Pemerintah ditengah evaluasi Undang-undang Otonomi Khusus Papua yang hari ini masuk dalam prolegnas, meskipun sudah terjadi penolakan oleh masyarakat di Papua, oleh sebab itu, dirinya meminta kepada Presiden dan Kapolri agar menindak tegas hal ini, agar tidak lagi dimanfaatkan dan dijadikan sebagai suatu komoditas politik yang ujungnya mengorbankan rakyat.
LSM LIRA Papua sendiri mengapresiasi bagaimana upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menlakukan trauma healing bagi kejadian Surabaya, sehingga hal ini bisa menjadi triger yang membangunkan memoria passionis jika tidak ditanggapi oleh pemerintah maupun penegak hukum secara serius, oleh sebab itu Wanane berharap agar Pak, Presiden Ir. H. Joko Widodo dan juga menjadi pekerjaan pertama bagi pak Kapolri yang baru untuk segera dapat menindak yang bersangkutan secara hukum, dan jangan lagi melempar kesalahan kepada kelompok lain.
Dirinya menambahkan bahwa, bahwa dalam bulan ini, sudah ada dua penyerangan kepada sudara kami kaka Natalius Pigai, yang pertama Baser Istana berinisial PA, yang menyingung kaka kami Natalius Pigay dengan mengutip Evolusi Darwin, lalu kami di Papua masih diam karena kami anggap untuk hal yang dilakukan PA delik pidananya masih kurang, karena kami masih bisa percaya bahwa Pemerintah dapat menindak mereka.
Namun ada lagi yang muncul dari Tuan Mulia yang terhormat AN, dengan mengkolasekan foto kaka Natalius Pigay dengan Binatang Gorila lalu memostingnya ke media sosial dengan kata-kata yang melukai hati kami, dan itu dilakukan hanya karena pandanagan kaka Natalius Pigay tentang Vaksin Sinovac, AN juga sering memosting kedekatannya dengan Pemerintah sehingga karena dekat dengan pemerintah tersebut maka Kami menyampaikan agar Pak Presiden dan Pak Kapolri haruslah menindak yang bersangkutan yang telah kembali mengunakan hal-hal berbau SARA, kan tidak jauh, dia bukan orang jauh, dia ada disekitaran Pemerintah, jadi gak perlu repot-repot mencari.
Dengan demikian maka memoria passionis orang papua akan kasus Surabaya 18 Agustus dua tahun lalu tidak kembali menjadi sebuah gerakan masif diberbagai daerah di Papua, maka untuk menjamin hal tersebut tidak terulang harusnya Pemerintah perlu dengan tegas menyikapi hal ini, jangan dibiarkan.
Sekali lagi LSM LIRA PAPUA Meminta Presiden dan Kapolri yang baru segera menindak tegas AN dan PA sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dan jangan ada upaya melindungi pelaku dengan dalil lagu lama, akun tersebut di hacker, dan juga kami juga meminta AN dan PA segera menyampaikan permohonan maaf secara tertulis kepada saudara kami Kaka Natalius Pigay tegas Wanane.(rls)