Wabup Yapen Minta Guru Tetap Solid Tanpa Politik

(pelitaekspres.com) –SERUI- Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga, menghadiri resepsi peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-80 dan Hari Guru Nasional Tahun 2025 yang dipusatkan di SMP Negeri 2 Serui, Selasa (25/11/2025). Kegiatan ini menjadi puncak rangkaian perayaan yang digelar para guru di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Plt. Kepala SMP Negeri 2 Serui, Sely Pihahei, dalam laporan panitia menyampaikan bahwa berbagai perlombaan seperti voli campuran, futsal, dan lomba vokal grup turut memeriahkan peringatan tahun ini. Seluruh kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban.

Ketua PGRI Kepulauan Yapen, Philipus Wairara, M.Pd., M.Hum, menegaskan bahwa PGRI telah berkiprah selama 80 tahun sebagai organisasi profesi, ketenagakerjaan, dan wadah perjuangan para pendidik. Ia juga menyoroti perjuangan PGRI dalam memperjuangkan kesejahteraan guru, termasuk pengangkatan honorer dan kelancaran proses sertifikasi.

Sementara itu, Wakil Bupati Roi Palunga dalam arahannya mengajak guru menjadikan momentum HUT PGRI dan Hari Guru sebagai saat untuk mengevaluasi diri serta memperkuat komitmen dalam pelayanan pendidikan.

“Tugas guru sangat berat, sehingga harus dijalankan dengan hati. Ada satu dua oknum yang tidak bertanggung jawab, tapi jangan karena mereka lalu mencoreng nama guru,” tegasnya.

Wabup juga menyoroti persoalan kedisiplinan tenaga pendidik di beberapa sekolah, termasuk kondisi di Ampimoi yang hanya memiliki satu guru PPPK aktif dari lima rombongan belajar, sementara kepala sekolah dan guru PNS jarang hadir. Ia meminta Dinas Pendidikan segera menangani masalah tersebut.

“Bagaimana proses belajar mengajar berjalan kalau guru tidak hadir? Kepala sekolah jangan hanya sibuk urus dana BOS,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan guru agar tidak mudah meminta pindah tugas jika masih sangat dibutuhkan, serta meminta kepala sekolah tidak sembarangan memberikan rekomendasi perpindahan.

Di akhir sambutannya, Wabup Roi Palunga menegaskan pentingnya menjaga profesionalitas dan menghindari keterlibatan dalam politik praktis.

“Guru harus tetap solid dan fokus pada tugas. Jangan campur tugas guru dengan politik,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan