(pelitaekspress.com) – PALEMBANG – Ditemui di kediamannya Ustadz M Soni Harsono, S.Pdi. M.Si.CH yang berada dilingkungan Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) yang terletak daerah Talang Jambe Selasa (20/10).
Beliau menyambut awak media dengan ramah dan senyum selalu terkembang dikenal sebagai Ustadz Soni yang sering dipanggil dilingkungan luar Pondok seorang tokoh agama yang dihormati dan disegani dengan keramahannya apalagi bagi santri yang berjumlah ratusan orang berbagai tingkat pendidikan mulai dari Tingkat RA, MI, MTs, MA, SMP SMA, Madrasah Diniyah dan progam Tahfidz, BLK Komunitas jurusan Bahasa.
Dimintai tanggapannya mengenai hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2020 nanti beliau mengatakan bahwa sebagai pimpinan pondok ia berpesan agar para santri dan santriwati dimana pun berada di seluruh Indonesia harus mampu bersaing dan berkompetisi di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, dengan menguasai IT harus dimiliki setiap santri karena apabila tidak menguasai ilmu teknologi akan tertinggal. Zaman medsos ini banyak sekali beredar berita hoax dan menyesatkan yang beredar sehingga apabila kita atau santri tidak menguasai IT dengan bijak maka akan mudah sekali diadu domba dan bisa mengakibatkan perpecahan antar sesama.
Maka dari itu apabila ada berita atau gambar hoax kita harus Tabayyun untuk mengetahui berita atau hoax tersebut.
Selain IPTEK setiap santri/santriwati juga harus dan sudah wajib juga menguasai IMTAK (Ilmu Ketakwaan) terhadap sang khalik yang didapat dalam lingkungan pondok pesantren, baik bagi santri yang mukim dan tidak tinggal dipondok. Pelajaran merupakan makanan sehari hari bagi siswa yang menimba ilmu di pondok SMB ini untuk bekal mereka kedepan. Karena Iptek dan Imtak harus seimbang, agar santri dan santriwati siap dalam menghadapi kompetisi global yang penuh dinamika dan berkembang sangat pesat.
Ditengah pandemi Covid -19 ini juga sistem pembelajaran tetap berlangsung bagi yang mukim/ tinggal dipondok, bagi yang tidak mondok belajar melalui daring (online), pembelajaran tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Pihak pondok juga telah mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan sebagai mana di pulau Jawa pondok pesantren telah menjadi claster baru dalam penyebaran covid -19. Pihak pondok pesantren SMB telah berkoordinasi dengan pihak kesehatan gugus tugas setempat seperti puskesmas untuk mengatasi penyebaran Covid-19. (Wanto/Nsy)