Trans Yapen Tahun 2020 Akses Jalan Bikin Susah Rakyat

(pelitaekspress.com) – YAPEN – Jalan trans Yapen yang membentang sepanjang pulau Yapen timur hingga Yapen barat masuk kategori jalur utama akses moda tarnsportasi public. Trans Yapen/ lingkar Yapen yang dibangun sudah beberapa tahun hingga saat ini masih belum baik.

Jalan yang menghubungkan sekian kampung dan distrik/kecamatan ke ibu kota kabupaten, berdasarkan pantauan media mengalami kerusakan parah. Selama ini pengguna jalan dari jasa transportasi maupun para penumpang mengharapkan pemerintah tidak saja berjanji namun segera membangun kembali. Jalan trans Yapen ini telah dianggarkan biayanya berulangkali dan telah dikerjakan penimbunan dan penimbunan material hingga saat ini belum juga baik bahkan tidak memberikan rasa aman dari beresiko kecelakaan.

Ujar Ebzon Sembai pemegang mandat LSM LIRA Kabupaten Kepulauan Yapen, yang sering melintasi jalan rusak itu kepada media, Rabu 2 Desember 2020. Kini jalan yang setiap hari di lintasi oleh transportasi public ini belum diaspal dan saat ini semakin rusak parah bahkan kadang berlumpur. karena terjadi kolam-kolam, Kepada media, Ebzon mengatakan bahwa Jalan trans Yapen wilayah timur dari kampung Wabuayar (distrik Teluk Ampimoi) hingga Kampung Duai (Distrik Yapen timur) adalah jalan trans Yapen yang sudah tidak layak dilewati kendaraan karena selain rusak, sering terjadi kecelakaan mobil terbalik yang mengakibatkan penumpang meninggal. Kembali Ketua LIRA Yapen menyampaikan bahwa warga Yapen timur hari ini menderita karena tidak ada keberpihakan pembangunan kesana, bukti akses jalan yang menghubungkan akses ekonomi dengan perusahaan PT SWPI yang berpusat di Distrik Yapen timur tidak dibuat baik untuk penimbunan maupun pengaspalan, mala yang diaspal adalah rute jalan yang tidak menghubungkan akses ekonomi, bentuk analisa ekonomi yang dangkal dan merupakan bagian dari bentuk diskriminasi pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Robi Wanggai salah satu sopir angkut penumpang rute Serui kota menuju ibukota Distrik Yapen timur bahwa saat ini, karena jalanya sudah rusak parah sehingga harus berjam jam ditengah jalan, lantaran kendaraan penumpang yang digunakan tertanam lumpur dan tidak mampu menanjak jalan diatas tanjakan yang rusak parah itu ujarnya. Sebagai buktinya tanjakan Wabo yang telah menelan korban jiwa beberapa tahun ini bahkan tanjakan Warmetan di kampung Ayari dll, penyelesaian jembatan sungai Repaipep yang masih terkatung-katung pembangunannya juga harus secepatnya dikerjakan sebab ini yang menjadi kendala bagi param sopir yang setiap harinya melayani jasa angkutan masyarakat. Pernyataan ini dengan harapan pemerintah tidak membiarkan hingga jatuh korban jiwa lagi, baru ada perhatian dan sebagainya.

Masyarakat kembali meminta perhatian pemimpin di negeri ini ketika memasuki hari raya Natal tahun 2020, terlihat akan menikmati penderitaan akses jalan rusak yang sama dengan tahun- tahun  sebelumnya. Sang sopir berujar bahwa pemerintah juga sering melintasi rute jalan tersebut, sehingga dengan melihat langsung haruslah memberikan perhatian dalam bentuk pengaspalan jalan-jalan yang sering dilintasi dalam berbagai aktifitas. Sang Sopir Robi Wanggai ketika ditemui media mengatakan bahwa masih sangat berharap dukungan rill langsung dari pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen, pemerintah provinsi Papua maupun kepada kebijakan pemerintah pusat untuk memberikan perhatian perbaikan jalan trans Yapen dimaksud. Kondisi jalan ini juga tidak berbanding dengan pernyataan-pernyataan pemerintah yang gemar mempromosikan implementasi Otsus Papua yang terlihat besar anggaranya namun tidak berpihak rill langsung kepada rakyat OAP. Sebab dari tahun ke tahun, jalan trans Yapen selalu menjadi masalah sebab tidak diperbaiki dengan baik (zri).

Tinggalkan Balasan