(pelitaekspress.com)-BOJONEGORO – Dalam rangka meningkatkan kesadaran bela negara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar Seminar Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dengan mengusung tema ‘Aksi Nyata Bela Negara Di Era Kekinian’ di Balai Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Senin (27/7/2020).
Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan non fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan tahun 2020 ini dihadiri Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, Kepala Bakesbangpol, Mahmudi, S.Sos., MM., anggota Komisi IV DPR-RI, Farida Hidayati, Rektor Unugiri, Prof. Dr. Ridwan, Ketua Dewan Juang 45, Sugianto, Forkopimcam, Kades Lebaksari serta masyarakat setempat.
Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, S.Sos., MM., menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa dan semangat kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat guna menjaga keharmonisan dengan tidak mudah terprovokasi.
“Kegiatan dilaksanakan guna memberi dorongan kepada masyarakat untuk lebih cinta tanah air, membela dan menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” terangnya.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan wawasan kebangsaan harus tetap terus terpelihara, agar tercipta sikap saling untuk menghargai. Sehingga, tetap terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa yang erat.
Saat ini, perkembangan budaya dari luar yang masuk ke Indonesia sangat pesat, khususnya melalui siaran televisi dan media sosial. Sehingga, hal ini bisa mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya meminta untuk memperkuat budaya lokal. Diantaranya dengan cara melakukan pembinaan-pembinaan, dan memberikan edukasi khususnya kepada generasi muda.
“Oleh karena itu, kami berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mencintai tanah air melalui hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa membedakan Agama, Suku dan Golongan,” ujar Bupati Anna Muawanah.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, menyampaikan bahwa perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyentuh semua sendi kehidupan bermasyarakat. Masyarakat yang berhasil mengambil nilai positif dari kemajuan teknologi informasi ini, akan mampu bersaing dan berkompentensi untuk menjadikan negara yang lebih maju dan modern.
Sementara bagaimana menghadapi hoax dan dampak sosial serta untuk mengantisipasi dari perkembangan teknologi informasi tersebut, perlu adanya pelibatan segenap komponen bangsa, sinergitas Pemerintah, TNI-Polri serta seluruh elemen masyarakat.
Menurut Dandim, keutuhan Ngara Kesatuan Republik Indonesia bisa terpecah diantaranya disebabkan bahasa, agama, ekonomi dan budaya. Sehingga harus memiliki daya tangkal yang tangguh dalam menghadapi potensi setiap ancaman, hambatan, dan gangguan tersebut.
“Hilangkan sentimen SARA, provokasi dan adu domba. Jaga kebersamaan, kita adalah bangsa yang besar harus bersatu perkuat persatuan dan kesatuan,” ungkapnya.(sgn).

