Tim PKM-RE Unila Kembangkan Teknologi Pemisahan Limbah Pewarna Ramah Lingkungan Berbasis Polymer Inclusion Membrane

(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Lampung (Unila) kembali mencetak prestasi membanggakan, yaitu lolos seleksi pendanaan PKM delapan bidang tahun 2025 dengan mengembangkan teknologi pemisahan limbah pewarna tekstil menggunakan membran ramah lingkungan.

Diketuai Dian Nopita Sari, mahasiswi Program Studi Kimia FMIPA Unila Angkatan 2022, tim ini mengusung judul riset “Optimasi dan Aplikasi Poli Bisfenol A Diglisidil Eter (Poli-BADGE) 4:1 sebagai Carrier Pemisahan Malachite Green berbasis Polymer Inclusion Membrane”.

Anggota tim terdiri dari Vitha Al-Mayda (Kimia’22), Vivin Apriani (Biologi’22), dan Dian Wulandari (Kimia’23), dengan dosen pembimbing Dr. Agung Abadi Kiswandono, M.Sc.

Tim terbentuk dari ketertarikan yang sama dalam bidang kimia lingkungan dan teknologi pemisahan. Masing-masing anggota memiliki peran penting dari pembuatan membran, analisis data, hingga karakterisasi dan penyusunan laporan.

Penelitian ini lahir dari keprihatinan terhadap limbah Malachite Green (MG), suatu zat pewarna sintetik yang umum digunakan dalam industri tekstil, namun bersifat toksik dan sulit terurai di lingkungan.

Dengan memanfaatkan Polymer Inclusion Membrane (PIM) berbasis Poli-BADGE 4:1, tim berhasil merancang teknologi pemisahan yang efisien, selektif, dan ramah lingkungan.

“Poli-BADGE 4:1 dipilih karena kestabilan dan kemampuan interaksinya yang tinggi terhadap MG. Dengan struktur silang dari eugenol dan BADGE, carrier ini mampu meningkatkan efisiensi transport dalam sistem PIM,” jelas Dian.

Dalam riset ini, tim mengoptimasi enam parameter penting seperti pH, konsentrasi HNO₃ di fasa penerima, ketebalan membran, konsentrasi carrier, waktu pemisahan, dan pengaruh logam Cu(II) dan Pb(II).

Hasilnya, Poli-BADGE 4:1 menunjukkan efektivitas tinggi dalam memisahkan MG, bahkan dalam kondisi limbah buatan yang mengandung Cu(II) dan Pb(II).

“Teknologi ini tidak hanya berkontribusi terhadap ilmu kimia terapan, tetapi juga menjadi solusi praktis bagi industri pengolahan limbah. Sistem PIM dapat diadaptasi untuk skala besar menggunakan modul berbasis lembaran atau cartridge,” tambahnya.

Dukungan dosen pembimbing sangat berperan dalam kelancaran riset ini. Dr. Agung membimbing secara aktif dari tahap perumusan ide, eksperimen, analisis data hingga penulisan proposal. Beliau juga memberikan referensi riset terkini dan membukakan akses ke laboratorium dan alat-alat analisis.

Keberhasilan tim ini mendapatkan pendanaan dari Kemdiktisaintek menjadi bukti komitmen dan kerja keras mereka. Dian berharap riset ini dapat dilanjutkan hingga tahap pilot project, dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, dan berkontribusi dalam pengajuan paten.

Dian menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain. “Jangan ragu memulai dari ide sederhana. PKM bukan sekadar lomba, tapi ruang belajar, tumbuh, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan