Terkait Oknum ASN Berpolitik Praktis, Inspektorat akan Panggil dan Telusuri Kebenarannya

(pelitaekspress.com) – PRINGSEWU – Terkait oknum Aratur Sipil Negara (ASN) yakni MT sebagai pengawas guru SD di Kecamatan  Adiluih yang juga istri dari SHY Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar Kecamatan Adiluih ,Kabupaten Pringsewu yang terjun langsung berpolitik praktis menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Derah(DPD) II Partai Golkar Kabupaten Pringsewu 29 Agustus mendatang, dalam waktu dekat akan dipanggil inspektorat kabupaten Pringsewu

“Yang jelas akan kami panggil yang bersangkutan namun sebelumnya kami akan menelusuri terlebih dahulu terkait pemberitaan di berbagai media online kebenarannya karena kami tidak bisa gegabah dalam menyikapi masalah ini apalagi ini menyangkut politik apa benar yang bersangkutan melakukan tindakan seperti yang diberitakan tersebut’” kata Andi Purwanto saat ditemui dikantornya   terkait adanya oknum ASN yang berpolitik praktis jelang Musda Golkar DPD II Pringsewu Rabu (19/8).

Dikatakan Andi karena ini memasuki hari libur, dan mungkin hari Senin mendatang tim akan kami turunkan untuk menelusuri kebenarannya

“Nanti tim untuk menelusuri hal tersebut akan kami turunkan ” terangnya.

Sebelumnya diberitakan Jelang musyawarah Daerah(Musda) Golkar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Pringsewu yang akan desenggarakan tanggal 29 Agustus mendatang, oknum aparatur Sipil Negara(ASN) yang berinisial MT yang notabene istri Pimpinan Kecamatan(PK) Golkar Kecamatan Adiluih, Kabupaten Pringsewu SHY diduga nekad bagi-bagi uang sebesar Rp 100 ribu kepada Pimpinan Desa (Pimdes) Golkar setempat yang berlangsung di kediaman yang bersangkutan dengan tujuan agar mendukung salah satu  calon Ketua DPD II Golkar Kabupaten Pringsewu Sabtu (15/8).

Hal tersebut disampaikan salah satu sumber yang juga sebagai kader Golkar yang melihat langsung dan memfoto bukti uang yang diberikan oleh MT istri ketua PK Golkar Kecamatan Adiluih tersebut kepada para Pimdes di kediaman yang bersangkutan .

“Saya lihat langsung MT bagi-bagi uang kepada para Pimdes Rp 100 ribu buktinya juga saya foto dan yang diberikan selain uang ada kaos serta masker pada hari Jum’at tanggal 14 Agustus 2020 sekira jam 2 siang di kediaman MT sendiri,” terangnya Minggu(16/8).

Dikatakan kader tersebut dari 1I  Pimdes yang datang dan dua Pimdes yang tidak hadir justru datang untuk meminta kepada PK Adiluih SHY agar menarik dukungan ke salah satu calon karena tampa adanya koordinasi dengan sekretaris dan para Pimdes

“Mereka itu para Pimdes datang ke ke kediaman PK Adiluih SHY untuk meminta kepada ketua PK Golkar agar menarik dukungan kepada salah satu calon karena sama sekali tampa adanya koordinasi dengan sekretaris maupun para Pimdes yang ketika itu hadir” terangnya.

Terkait dukungan terhadap salah satu calon Tampa koordinasi dengan sekertaris dan Pimdes setempat juga sebelumnya dibenarkan oleh sekretaris PK Golkar Kecamatan Adiluih SP dimana dirinya mengakui sama sekali tidak tahu menahu bersama para kader lainnya yakni Pimdes kalau PK Golkar Adiluih sudah membuat pernyataan dukungan kepada salah satu calon.

“Saya sebagai sekretaris PK Golkar Kecamatan Adiluih dan kader partai dari Pimdes sama sekali tidak pernah dikasih tahu atau ada koordinasi dengan saya ataupun Pimdes kalau sudah membuat pernyataan dukungan kepada salah satu calon ketua DPD II Pringsewu mendatang, adapun yang datang MT dan hanya meminta data pribadi saya sebagai sekretaris PK Golkar,” bebernya(13/8).

Salah satu Pimdes pekon di Adiluih, berinisial SB mengatakan bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 14 Agustus kami dari pemdes datang ke PK Golkar Adiluih untuk menemui ketua PK Golkar pak SHY dengan tujuan meminta ketua PK menarik dukungan kepada salah satu calon karena memang belum adanya musyawarah namun justru kami dibagi uang per orang Rp 100 ribu oleh ibu MT istrinya SHY dan diminta tanda tangan dukungan kepada salah satu calon

“Kami memang datang ke PK Golkar Adiluih untuk nemuin ketua PK pak SHY dengan tujuan meminta ketua PK menarik dukungan kepada salah satu calon ,karena dukungan tersebut tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan kami ataupun sekretaris PK yakni SP namun saat kami berkumpul justru kami dibagi uang Rp 100 per orang oleh MT dan diminta tanda tangan dukungan kami tidak ada yang mau tanda tangan ” kata SB saat menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi di PK Golkar Kecamatan Adiluih melalui telpon selulernya Senin(17/8).

Sementara yang bersangkutan MT saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya Senin(17/8) terkait dirinya sebagai ASN pengawas Guru SD di kecamatan Adiluih  terlibat langsung dalam berpolitik praktis jelang Musda Golkar DPD II Kabupaten Pringsewu tanggal 29 Aguatus mendatang  yang bersangkutan tidak mau menerima telpon dari wartawan walaupun beberapa kali dihubungi tetap tidak mau menerimanya.(tim)

Tinggalkan Balasan