Tari Munara Tifa Yapen Warnai Perayaan HUT Biak Numfor dan Deklarasi DOB Papua Utara

(pelitaekspres.com) – BIAK- Perayaan 107 Tahun Pemerintahan Kabupaten Biak Numfor dan Deklarasi Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Kepulauan Papua Utara, Kamis (17/7/2025), tak hanya dipenuhi nuansa politik dan pemerintahan, tetapi juga tampil semarak lewat suguhan budaya khas dari berbagai daerah di wilayah adat Saireri.

Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian adalah Tari Munara Tifa yang dibawakan oleh tim kesenian dari Kabupaten Kepulauan Yapen. Di tengah lapangan Cenderawasih Biak, para penari dari Yapen dengan penuh semangat memukul tifa, menari dalam harmoni ritmis yang menggambarkan kekuatan, doa, dan solidaritas masyarakat pesisir Papua.

Tari Munara Tifa bukan sekadar pertunjukan budaya. Ia merupakan simbol persatuan dan kekuatan adat yang diwariskan oleh leluhur masyarakat pesisir Papua, khususnya di Teluk Cenderawasih. Dalam konteks perayaan kali ini, tarian tersebut menjadi pesan kultural yang kuat: bahwa Yapen dan wilayah Saireri lainnya siap melangkah bersama dalam semangat kebersamaan menuju pemekaran provinsi baru.

“Tari Munara Tifa menjadi persembahan khusus dari masyarakat Yapen untuk Saireri. Ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap sejarah, budaya, dan cita-cita bersama,” ujar Yusuf Moai yang turut mendampingi tim tari.

Penampilan Tari Munara Tifa melengkapi rangkaian pertunjukan budaya lain yang melibatkan lebih dari 1.100 seniman dan budayawan dari seluruh wilayah adat Saireri. Mulai dari tarian penyambutan, nyanyian adat, hingga tabuhan tifa yang menggetarkan Lapangan Cenderawasih — semua berpadu dalam semangat perayaan dan perjuangan.

Ketua Panitia HUT ke-107, Onny Dangeubun, menyampaikan bahwa keterlibatan tim kesenian dari kabupaten-kabupaten tetangga, termasuk Kepulauan Yapen, adalah bentuk kolaborasi budaya yang diharapkan bisa menjadi model dalam pembangunan berbasis kearifan lokal.

Kehadiran kontingen Yapen dalam perayaan ini tidak hanya ditandai lewat kehadiran Bupati Benyamin Arisoy dan Wakil Bupati Roi Palunga, tetapi juga melalui kontribusi budaya yang autentik dan bermakna. Munara Tifa bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari identitas Yapen yang ikut menyuarakan aspirasi bersama Saireri: mewujudkan Provinsi Kepulauan Papua Utara. (GM)

Tinggalkan Balasan