(pelitaekspres.com) –PAPUA- Pertanyakan sikap Pemerintah Provinsi Papua terkait kasus terbaru penyerangan KKB di Kiwirok Pegunungan Bintang, LSM Lira Provinsi Papua meminta Fokus Dinas Kesehatan dan juga Pemerintah Daerah selain untuk PON XX Papua boleh berjalan tetapi juga dapat merespon kejadian di Distrik Kiwirok dan hadir untuk memberi perlindungan kepada Tenaga Kesehatan terutama bagi mereka yang mendapatkan penganiayaan dan kekerasan di pegunungan bintang.
pertama-tama kami LSM Lira Provinsi Papua atas nama seluruh kepengurusan DPW LSM Lira di seluruh Indonesia menyampaikan turut Berduka Cita kepada keluarga korban meninggal dunia dan keluarga besar tenaga kesehatan seluruh indonesia atas meninggalnya tenaga Kesehatan Alm. Gabriela Meilan petugas medis di distrik Kiwirok Kabupaten pegunungan bintang, semoga amal dan ibadahnya diterima Tuhan yang maha kuasa.
kami juga sangat menyayangkan hal-hal yang terjadi ini, dan mengutuk keras tindakan penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan KKB yang berujung kematian tersebut, ini terus saja berulang, pemerintah hadir dengan melakukan pendekatan pembangunan bagi provinsi Papua, kita di Papua ini yang menjadi masalah kebutuhan dari tahun ke tahun adalah masalah keterbatasan tenaga kesehatan, beberapa Pemda di Papua bahkan mengimpor tenaga kesehatan dari Provinsi lain di Indonesia, tapi kemudian hal ini terjadi mengakibatkan tekanan mental dan ini masalah bagi suplai tenaga kesehatan pada daerah daerah terpencil di Papua.
oleh sebab itu, DPW LSM LIRA Papua memberi dukungan penuh terkait upaya hukum yang dilakukan mengharapkan Pangdam XVII/Cenderawasih memberikan perlindungan kepada tenaga Kesehatan yang berada di Distrik Kiwirok atau yang berada di dalam radius pengejaran TNI/POLRI bagi kelompok KKB tersebut.
Gubernur LSM Lira Papua, Toenjes Swansen Maniagasi, SH juga mengharap dilakukannya Evakuasi Seluruh tenaga kesehatan yang ada disekitar areal operasi KKB dan distrik tetangga di sekitar kiwirok karena bisa saja hal ini dapat menjadi tekanan bagi KKB dan dampaknya akan menyasar nakes lainnya, mungkin ini adalah harapan kami, sebagai upaya mitigasi yang harus dilakukan sampai semua ini dapat dikendalikan.
LIRA juga mempertanyakan sikap Pemerintah kabupaten Pegunungan Bintang dan Pemerintah Provinsi Papua maupun DPR Papua terkait hal ini, jangan diam seakan duka nakes Papua ini tak diketahui, ambil tindakan bagi mereka, berikan perlindungan ganda bagi Nakes Papua, mereka mengabdi bagi rakyat yang telah memilih kalian, yang tinggal didaerah terpencil, sedangkan kalian diam saja.
Lira Papua juga meminta dan sangat mengharapkan seluruh masyarakat di Provinsi Papua, baik di daerah pegunungan maupun di Pesisir juga di daerah lembah agar bersama-sama menjaga keamanan terutama keamanan Tenaga Kesehatan juga tenaga Guru yang sedang mengabdi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, lindungi mereka tolong, tenaga kesehatan di Papua sangat Kurang, jangan memberi tekanan mental dengan ketakutan yang justru membuat pelayanan makin susah terutama di daerah terpencil.
sementara itu, Sri Wahyuni Rumbarar yang adalah seorang dokter muda ini menyampaikan bahwa ini menjadi pressure mental bagi kami, niat kami adalah untuk memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dimanapun berada, di pegunungan maupun di pesisir, tapi jika kejadian seperti ini sangat mengganggu kami, apalagi kami yang masih menempuh pendidikan dokter muda ini, kami tak tau akan ditempatkan dimana kelak, jadi kejadian ini sangat berpengaruh kami.
Papua kurang tenaga kesehatan di seluruh kabupaten, terus kalau kejadian seperti ini dilakukan apa yang akan diterima oleh masyarakat terutama bagi pelayanan kesehatan, dirinya juga meminta kepada Jubir OPM, untuk menyampaikan suara dari kami Tenaga Kesehatan kepada para kelompok KKB itu, “jangan sentuh tenaga kesehatan dengan alasan apapun, kami ini mengabdi menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, ini profesi yang dilindungi seantero dunia, meski dalam keadaan perang sekalipun, kenapa hal itu tak dilakukan disini, pintanya”.
selaku Sekretaris LSM Perempuan Lira Provinsi Papua dan juga Tenaga Kesehatan, Sri Wahyuni juga menyampaikan Turut Berbelasungkawa bagi keluarga besar Alm. Gabriela Meilan, korban penganiayaan dan kekerasan KKB di distrik Kiwirok tersebut, dan mengutuk keras kejadian tersebut, tuturnya. (Jhon | iD)