(pelitaekspress.com) – METRO – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Metro mempersiapkan pematangan belajar mengajar menuju kehidupan baru (New Normal). Pasalnya, berbagai hal yang harus diperhatikan ketika anak-anak harus sekolah sangat terkait dengan kesiapan sekolah, orang tua, dan pemerintah. Sekolah harus menyiapkan berbagai skenario penerapan protokol kesehatan manakala harus masuk sekolah.
Kepala SMA Negeri 2 Kota Metro, Dra. Enie Augus Junaety, M.Pd mengatakan, bila mana sudah mulai masuk sekolah harus di laksanakan, yaitu mengukur suhu tubuh seluruh siswa, guru, tenaga kependidikan dan semua orang yang memasuki halaman sekolah. Tidak ada jabat tangan, baik antarsiswa, antarguru, maupun antara siswa dan guru,” ujar Enie Augus Junaety kepada media ini, Kamis 27 Agustus 2020.
Lebih lanjut Enie Augus Junaety menjelaskan, jika sudah mulai masuk sekolah ruang kelas hanya diisi oleh 50% siswa. Tempat duduk siswa menjadi berselang 1. Ruang guru pun menjadi hanya terisi 50% dari total guru. Kemudian, jam belajar di sekolah dibuat lebih singkat, misalnya 07.00-11.00 dan 13.00-17.00. Jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang dapat dibedakan 15 menit sehingga tidak ada penumpukan siswa di luar kelas.
Anak-anak ke sekolah membawa hand sanitizer, dan sekolah pun menyiapkannya di berbagai tempat strategis. Tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus disiapkan sejak saat ini, sehingga saat New Normal, seluruh perlengkapan tersebut sudah siap,” jelasnya.
Masih di katakan Enie Augus Junaety, di saat mulai masuk sekolah seluruh penjual di kantin harus diliburkan, dan seluruh penjual di luar pagar tetap dilarang. Anak-anak membawa bekal sendiri baik makanan maupun minuman, demikian pula para guru. Tidak ada penggunaan alat makan inventaris sekolah secara bergantian baik gelas maupun piring.
Para pengantar dan penjemput tidak boleh bergerombol di luar pagar sekolah. Semuanya harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Mobil abonnement juga hanya mengisi mobilnya 50% dari kapasitas normal. Baik supir maupun siswa tetap menggunakan masker,” ujarnya.
Enie Augus Junaety menambahkan, terkait pelajaran olahraga cukup pelajaran teori tanpa ada praktik. Salat berjamaan Dhuha ataupun Dzuhur menggunakan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak dan membawa peralatan salat sendiri. Tidak ada siswa yang tiduran atau rebahan di musala sekolah.
Kemudian, kata Enie Augus Junaety, ruang UKS harus dipersiapkan dengan baik, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama sesuai protokol kesehatan manakala ada OTG baik dari unsur siswa, guru, maupun tenaga kependidikan.
Sekolah harus rutin menyemprotkan disinfektan ke seluruh sudut sekolah, manakala siswa sudah pulang. Seluruh benda yang berpeluang dipegang oleh banyak siswa seperti handle pintu kelas, buku absen kelas, finger absent, pegangan tangga naik/turun, penghapus papan tulis, pintu dan gayung kamar mandi, tombol bel sekolah, dan semua benda yang sering dipegang oleh banyak orang harus selalu dibersihkan oleh petugas,” Enie Augus Junaety. (Pur)