(pelitaekspres.com) –METRO- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Metro Lampung, menggelar Workshop Gerakan Literasi Sekolah (GLS), guna Peningkatan Kompetensi Menulis dewan guru. Kegiatan tersebut, arahan cabang Dinas Pendidikan wilayah V Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.
Kepala SMA Negeri 1 Metro Lampung, M.Kholid M.Pd diwakili Waka Humas Sri Wijiyanti, S.Pd mengatakan, dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.
Hal tersebut sesuai dengan aturan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015, tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak,” kata Sri Wijiyanti, Rabu 14 Juni 2023.
Lebih lanjut Sri Wijiyanti menambahkan, tujuannya GLS adalah, untuk menyamakan persepsi dan komitmen guru dan karyawan tentang GLS, selain itu juga memberikan informasi kepada orang tua agar dapat memperoleh dukungan maksimal dari komite dan orang tua.
Menurutnya, pelaksanaan Gerakan literasi di sekolah sesuai dengan arahan Kemendikbud dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu: tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Tahap pembiasaan dapat dilakukan dengan kegiatan penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai,” ujarnya.
Kemudian, kata Sri Wijiyanti, tahap pengembangan merupakan tahap selanjutnya dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Tahap pembiasaan dan pengembangan merupakan pondasi ke tahap terakhir, yaitu tahap pembelajaran. Dalam tahap ini, strategi literasi digunakan untuk pembelajaran pada semua mata pelajaran.
Meningkatkan kualitas guru, salah satu modal penting dalam membangun bangsa yang kuat. Sebab, di tangan para pendidiklah, generasi muda tumbuh menjadi penopang utama negara,” jelas Sri Wijiyanti.
Masih di katakan Sri Wijiyanti, kegiatan kemarin merupakan dari rangkaian lima seri workshop Guru Menulis. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi para pendidik, terutama dalam menulis. Menurutnya, guru merupakan pilar penting dalam membangun generasi. Sebab itu, ada beberapa alasan mengapa guru harus menulis.
Salah satunya karena aktivitas ini banyak manfaatnya, yakni untuk mengikat dan menyebarkan ilmu pengetahuan. Tidak sekadar itu. Menulis pasti diiringi dengan membaca. Dua aktivitas itu terbilang penting dalam memperkuat daya tahan sosial terhadap teks. Apalagi pada era sekarang yang serba digital dan instan,” imbuhnya.
Sri Wijiyanti menuturkan, di era digital ini banyak melemahkan daya tahan sosial terhadap teks. Sehingga, menggiatkan terus aktivitas menulis dan tentu juga membaca. Hal tersebut bisa menguatkan kembali daya baca, dan daya serap ide-ide di dalam teksteks,” tutup Sri Wijiyanti. (Pur)