(pelitaekspres.com) -YAPEN – Pelaksanaan Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia/ International Day of The World’s Indigenous Peoples, diperingati oleh masyarakat Adat Wilayah Yapen di pimpin oleh Dewan Adat Daerah Kepulauan Yapen berlangsung kemarin di lokasi Tugu/ Monumen Kasih Tanjung Abori Serui Laut, 9 Agustus 2021.
Berdasarkan rilis yang diterima media, hampir sekitar 476 juta didunia masyarakat adat internasional dari 90 negara dan Papua merupakan pewaris dan pratiksi dari budaya dan cara-cara unik yang berkaitan dengan hubungan diantara masyarakat adat dan lingkungan hidup, sebagaimana Rilis Sambutan Ketua Umum DAP, yang dibacakan Sekretaris Dewan Adat Daerah Yapen, Alex Sanggenafa.
Masyarakat adat Papua merupakan bagian dari masyarakat adat dunia, yang terus terlibat aktif dalam mempertahankan karakteristik sosial, budaya, ekonomi dan politik yang berbeda. Dimana secara terus menerus telah memperjuangkan pengakuan atas identitas, cara hidup dan hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam tradisional selama bertahun-tahun walaupun hak masyarakat adat Papua terus dilanggar, tegas pesan rilis itu.
Ajak Ketum DAP, dalam sambutannnya bahwa saya mengajak kita masyarakat adat Papua untuk dapat menggunakan momentum ini untuk melakukan refleksi atas kemalangan yang telah kita alami, dimana telah terjadi berbagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia, telah terjadi pengambilan alihan tanah-tanah, telah terjadi eksploitasi Sumber Daya Alam Papua yang telah mendatangkan penderitaan bagi masyarakat adat Papua.
Telah membawa keprihatinan yang mendalam, dalam kehidupan untuk menatap hari esok terhadap kita dan anak cucu sebagai pelanjut pewaris penerus dalam mempertahankan RAS adat dan budaya kita.
Menurutnya bahwa refleksi ini menolong kita untuk merekonstruksi sejarah perjuangan kita sebagai masyarakat adat Papua yang adalah masyarakat adat dunia untuk menyelamatkan Hak Hidup, Hak atas Tanah dan Hak atas Sumber Daya Alam, urainya.
Refleksi ini menolong kita untuk bangkit dan menyatakan tekad untuk Merebut Kembali Masa Depan Kita yang lebih baik. Perebutan masa Depan kita harus kita lakukan dengan bekerja lebih keras, sistematis dan bersama-sama dan dengan cara-cara konkrit melalui pemetaan tanah adat kita, melakukan Konversasi hutan adat kita dan berpartisipasi aktif dalam mengelola dusun Sagu, Umbi-umbian, Sayuran, Anggrek (flora dan fauna) dan hasil kekayaan lainnya urai Ketum DAP dalam sambutannya.
Bukan berharap pada beras saja atau makanan dari luar Papua, melakukan perlindungan terhadap burung Cenderawasih yang mulai punah dan satwa Endemik lainnya serta kekayaan Sumber Daya Alam lain yang tersedia. Marilah bergandengan tangan yang erat dan bukan saling menyerang. Ini kita lakukan untuk satu masa depan yang kita sendiri tentukan, ajaknya.
Ungkap Ketum DAP, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dewan Adat Daerah Yapen, Alex Sanggenafa, Senin, 09/08/21, bahwa haruslah juga kita jadikan sarana untuk terus mempromosikan pentingnya peran masyarakat adat Papua dalam mendorong dan mengimplementasikan kampanye Menghentikan Penjualan Tanah (Tanah dikontrakan, tidak dijual) dan menegosiasikan pengelolaan Sumber Daya Alam yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat adat Papua, tegasnya.
Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia tahun ini, dihadiri oleh perwakilan-perwakilan masyarakat adat dari 7 suku wilayah Adat, TNI KODAM, KOREM maupun KODIM 1709 dan Polres Kepulauan Yapen.
Akhiri kegiatan peringatan ini, Dewan Adat Yapen juga berterima kasih atas kunjungan TNI/POLRI dengan harapan TNI/POLRI harus menjamin Keamanan dan Keselamatan serta melindungi hak-hak masyarakat adat Papua, harapnya. (ed.zri).