Sanusi: Cabor Angkat Besi di Porprov Sumsel Sarat Kepentingan dan Eksploitasi Atlet Anak, KONI Diminta Bertindak Tegas

(pelitaekpres.com) -PALEMBANG – Polemik cabang olahraga (cabor) angkat besi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Sumatera Selatan terus menuai sorotan. Sejumlah pihak menilai adanya indikasi eksploitasi terhadap atlet anak-anak demi ambisi dan kepentingan pribadi oknum tertentu di tubuh cabor tersebut.

Menurut M. Sanusi, SH, MH, MM, permasalahan ini muncul akibat pelanggaran terhadap regulasi pertandingan yang sudah jelas mengatur sistem perhitungan medali. Dalam peraturan, hasil perolehan medali ditentukan berdasarkan total dari dua jenis angkatan, yakni snatch dan clean & jerk. Total dari kedua angkatan itulah yang dihitung sebagai satu perolehan medali, bukan masing-masing angkatan diberi medali tersendiri.

“Ini bentuk pembodohan publik terhadap masyarakat yang awam dengan olahraga angkat besi,” ujar Sanusi. Ia menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan adanya ambisi berlebihan dari oknum Technical Delegate (TD) yang diduga didukung oleh ketua cabor terkait.

Lebih jauh, Sanusi menyebut bahwa oknum-oknum ini bahkan mendesak KONI Sumsel agar mengakui aturan menyimpang yang mereka buat sendiri, dengan ancaman akan melaporkan persoalan tersebut ke KONI Pusat dan PB PABSI. “Mereka seolah berpikir semua penggiat olahraga prestasi akan tutup mata dengan permainan kotor seperti ini,” tegasnya.

Sanusi juga mengingatkan publik terhadap kasus serupa yang pernah terjadi pada Porprov di Prabumulih tahun 2019, di mana ada cabor yang menggelembungkan jumlah nomor pertandingan dari 12 menjadi 68. Saat itu, KONI Sumsel bertindak tegas dengan mengembalikan jumlah nomor sesuai pedoman umum, yaitu 12 nomor.

“Akal-akalan seperti ini seakan ingin diulang kembali, seolah publik olahraga sudah lupa dengan kejadian memalukan tersebut,” ujarnya.

Ia menilai langkah tegas KONI Sumsel kali ini justru merupakan upaya menjaga marwah dan nilai-nilai sportivitas Porprov XV. Menurutnya, keputusan KONI tidak terjebak dalam permainan oknum pengurus cabor angkat besi adalah bentuk komitmen menjaga integritas olahraga di Sumatera Selatan.

Sebagai bentuk peringatan, Sanusi menyarankan agar cabor angkat besi dicoret dari perhitungan medali Porprov dan tidak diikutsertakan pada pelaksanaan Porprov selanjutnya jika masih ditemukan pelanggaran serupa. (Rls/Ags).

Tinggalkan Balasan