(pelitaekspres.com) -PALEMBANG–
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang memasuki babak baru dalam sejarah pengelolaannya. Pada periode kepemimpinan 2025–2029, manajemen resmi melantik jajaran pimpinan baru dengan mengusung semangat pembaruan, tanggung jawab, dan visi besar untuk menjadikan rumah sakit ini sebagai pusat layanan kesehatan sekaligus pendidikan unggulan di Sumatera Selatan.
Dalam prosesi yang berlangsung khidmat, dr. Yudi Fadilah, SPPP-KKV, FINASIM, MARS dipercaya menakhodai RS Muhammadiyah Palembang sebagai Direktur. Ia akan didampingi oleh Yuzar, SE, MM yang menjabat Wakil Direktur.
Dalam sambutannya, dr. Yudi menegaskan bahwa jabatan yang baru diemban bukan sekadar prestise, melainkan sebuah amanah besar. Menurutnya, ucapan selamat yang ramai terpajang di papan bunga masih terlalu dini untuk disandang.
“Pelantikan ini adalah amanah yang sangat berat. Kami belum bisa disebut selamat, karena perjalanan ini baru dimulai. Insya Allah, kami akan berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujarnya
Ucapan ini sekaligus menjadi penanda bahwa manajemen baru berkomitmen untuk bekerja nyata, bukan hanya seremonial semata.
Tak berhenti pada pelantikan, dr. Yudi juga meresmikan ruang rawat inap standar sesuai ketentuan pemerintah. Dari total 1.687 tempat tidur, sebanyak 53 tempat tidur kini telah memenuhi kriteria Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Jumlah ini bahkan melampaui batas minimal 40 unit sebagaimana dipersyaratkan regulasi.
Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas layanan serta menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang layak dan terjangkau.
Lebih jauh, dr. Yudi memaparkan cita-cita besar ke depan. Ia berharap RS Muhammadiyah Palembang dapat berkembang menjadi rumah sakit pendidikan. Hal ini bukanlah mimpi kosong, sebab Universitas Muhammadiyah Palembang telah memiliki Fakultas Kedokteran yang membuka peluang luas bagi kolaborasi di bidang akademik dan riset kesehatan.
“Kolaborasi ini akan memperkuat peran RS Muhammadiyah sebagai pusat layanan sekaligus tempat belajar dan penelitian. Dengan begitu, kita tidak hanya memberi manfaat pada pasien, tetapi juga pada generasi dokter dan tenaga medis masa depan,” katanya.
Ketua Pimpinan Muhammadiyah Palembang, Ridwan Hayaturi, turut menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan rumah sakit. Menurutnya, RS Muhammadiyah bukan hanya aset organisasi, melainkan juga milik masyarakat.
”Rumah sakit ini milik kita bersama, milik masyarakat. Karena itu, prinsip transparansi mutlak diterapkan. Amanah ini bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi juga kepercayaan yang diberikan Allah melalui masyarakat,” tegasnya.
Ridwan juga membeberkan capaian yang telah diraih selama setahun terakhir. Pendapatan RS Muhammadiyah Palembang berhasil meningkat signifikan, dari Rp600 miliar menjadi Rp770 miliar per tahun. Pertumbuhan ini menurutnya adalah bukti nyata kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap mutu layanan rumah sakit.
Acara pelantikan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Cik Ujang. Dalam kesempatan itu, ia memberikan apresiasi atas kontribusi RS Muhammadiyah Palembang dalam mendukung program layanan kesehatan nasional, khususnya melalui sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia menegaskan bahwa rumah sakit harus terus berbenah, baik dari segi sumber daya manusia maupun sarana prasarana, agar masyarakat merasa aman dan nyaman saat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Rumah sakit dituntut bermutu, kompetitif, dan berorientasi pada pasien. Kami berharap RS Muhammadiyah Palembang terus meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standar nasional, sehingga pasien dapat merasakan aman, nyaman, dan cepat sembuh,” ucapnya.(Dkd)
RS Muhammadiyah Palembang Lantik Direktur Baru, Tegaskan Amanah dan Transparansi untuk Layanan Kesehatan Sumsel
