Rehabilitasi Gedung SMP Negeri 1 Sukawening Diduga Tidak Transparan

(Pelitaekspress)-GARUT-.Kegiatan pembangunan rehab dua ruang kelas dan dua ruang laboratorium gedung SMP negeri 1 Sukawening kabupaten Garut ,diduga tidak transparan, pasalnya kegiatan pembangunan beberapa ruang tersebut tidak ada papan Plang informasi kegiatan,

Pantauan awak media ini Kamis  (18/11/2020 ) bahwa dari awal kegiatan pembangunan tidak terlihat Papan Plang Proyek kegiatan pembangunan gedung sekolah di SMP Negeri 1 Sukawening Desa Sukamukti kecamatan Sukawening kabupaten Garut Provinsi jawa barat .

Saat dikomfirmasi warga Setempat yang juga seorang wali murid ketika Lagi berada di lokasi menjelaskan bahwa pembangunan gedung sekolah ini sudah lama berlangsung tetapi kami binggung” kenapa kok tidak ada papan informasi kegiatan, kami warga masyarakat setempat Merasa Aneh, Serta wali murid ingin tahu pembangunan ini bersumber dari dana apa”, apakah mengunakan dana pribadi kepala sekolah atau hasil gotong royong para guru,atau bersumber dari APBN/APBD Ini tidak jelas dan tidak transparan, apalagi dengan menggunakan uang rakyat Serta Tidak Adanya Keterbukaan informasi Publik Menurut Undang-undang NO 14 TAHUN 2008, pungkasnya.

“Di Tempat yang sama keterangan salah satu tukang Nanang (48 ) yang sedang bekerja di proyek tersebut, saat ditanya oleh awak media mengenai papan informasi kegiatan ” Ini saya tidak tahu-menahu, dari awal saya bekerja papan proyek waktu pertama kegiatan memang ada terpasang tapi setelah itu tidak ada mungkin kepala sekolah atau pasilitator proyek menyimpannya ,” Jelasnya.

“Sementara Pasilitator teknik proyek rehab sekolah SMPN 1 Sukawening Rifki ketika di komfirmasi di tempat kegiatan proyek terkait tidak adanya Papan impormasi menyatakan Tidak tahu menahu di tanya terkait besaran anggaran dan RAB juga bilang tidak tahu,ini aneh sekali sekelas pendamping atau fasilitator kegiatan tidak mengetahui besaran anggaran apalagi bicara teknis sepertinya kurang memahami, bagaimana bisa bicara kualitas dan kuantitas mutu pekerjaan dengan baik kalau pendamping saja tidak tahu hal teknis pekerjaannya lucu sekali.

“Semenrara kepala sekolah Euis ketika berada di tempat menyatakan terkait pembangunan rehab dua ruang kelas dan dua ruang labiratorium sekolahnya, pelaksanaan oleh pihak ke 3, CV Karya dwiputra Pratama dengan angaran kurang lebih Rp 1,3 milyar lebih, sehingga pembangunan tidak di swakelolakan ,kalau mau jelasnya lagi silahkan tanya ke pemborongnya kalau saya cuma penerima manpaat saja taunya beres terima kunci itu saja ,” terangnya

“Di duga prmbangunan tidak transparan, serta dugaan penyelewangan serta unsur KKN pada pemegang kegiatan tersebut,Maka dari itu saya minta APH ,alat penegak hukum mau turun dan memeriksa serta memproses bilamana ada tindakan yang di anggap melawan hukum, semua berharap pihak Dinas Pendidikan Melalui kepala bidang (KABID) Perencanaan, disdik kabupaten Garut sampai berita ini di buat belum bisa di konfirmasi oleh awak media rencana mau di temui di ruang kerjanya terkait permasalahan hal tersebut di atas ,” (TIM ).

Tinggalkan Balasan