(pelitaekspres.com) -PALEMBANG- Upaya Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru dalam memajukan pendidikan Islam melalui pesantren kembali menuai hasil positif. Sumsel berhasil masuk tiga besar kandidat penerima Pesantren Award 2025 untuk kategori Kepala Daerah Peduli Pesantren.
Ajang penghargaan ini menilai kepala daerah yang memiliki perhatian khusus terhadap pesantren. Selain Sumsel, dua provinsi lain yang masuk kandidat adalah Aceh dan Jawa Timur.
Dalam sesi wawancara dan presentasi virtual di hadapan dewan juri, Rabu(24/9/2025). Gubernur Herman Deru menjelaskan berbagai kebijakan strategis yang telah diterapkan di Sumsel. Salah satunya program unggulan “Satu Desa, Satu Rumah Tahfidz”.
Program tersebut berhasil mencetak 4.963 rumah tahfidz dalam lima tahun terakhir, tersebar di 3.258 desa se-Sumsel. Menurutnya, pencapaian ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mendukung pembangunan generasi Qur’ani.
“Rumah tahfidz adalah wadah mencetak generasi religius. Dari desa hingga kota, masyarakat menyambutnya dengan penuh semangat,” ungkap Gubernur.
Selain program, Herman Deru menegaskan komitmennya lewat berbagai regulasi. Tahun 2022, Pemprov Sumsel menerbitkan Perda Penyelenggaraan Pesantren. Disusul Pergub Nomor 37 tentang Fasilitasi Pesantren, serta Keputusan Gubernur tentang juknis hibah.
Langkah ini memberi kepastian hukum bagi pesantren dalam menjalankan peran strategisnya. Pemprov juga menyalurkan bantuan hibah sebesar Rp11 miliar guna mendukung pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi pesantren.
Sumsel saat ini memiliki 670 pondok pesantren yang tersebar hampir merata di seluruh kabupaten dan kota. Pesantren berperan sebagai benteng moral sekaligus penggerak ekonomi umat.
“Dengan topografi yang beragam dan jumlah penduduk sekitar sembilan juta jiwa, pesantren menjadi wadah perekat sosial masyarakat Sumsel,” ujar Herman Deru.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi. Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Kementerian Agama dan forum pesantren untuk memperkuat sinergi di bidang pendidikan keagamaan.
Masuknya Sumsel dalam tiga besar Pesantren Award 2025, menurut Herman Deru, adalah bentuk penghargaan atas kerja kolektif semua pihak. “Ini bukan semata prestasi pemerintah, tetapi hasil kerja sama dengan masyarakat dan pesantren,” tegasnya.
Dengan capaian ini, Sumsel diharapkan dapat melaju lebih jauh dan meraih gelar juara, sekaligus menjadi contoh bagi provinsi lain dalam membangun kebijakan berbasis pesantren. (dkd)