(pelitaekspres.com) –YAPEN – Suasana ruang pertemuan di kantor Badan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kepulauan Yapen, Kamis (9/10/2025), terasa hangat. Tidak ada ketegangan, tidak ada suara tinggi — yang ada hanyalah percakapan penuh makna antara dua pihak yang sama-sama ingin mencari jalan terbaik bagi kesejahteraan pegawai pemerintah.
Aliansi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Kepulauan Yapen hadir bukan untuk menuntut, melainkan untuk menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Pertemuan itu menjadi momentum penting setelah dinamika yang sempat terjadi dua hari sebelumnya, ketika para PPPK menyampaikan aspirasi mereka melalui BKPSDM.
Di hadapan perwakilan pemerintah daerah, Ketua Aliansi PPPK, Oktovianus Mundoni, berdiri dengan nada tenang namun penuh ketulusan. Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Pemerintah Daerah atas peristiwa sebelumnya. Bagi Mundoni, apa yang dilakukan rekan-rekannya bukan bentuk penentangan, melainkan suara kepedulian dari para pegawai yang ingin memahami arah masa depan mereka.
“Kami mewakili seluruh rekan PPPK Formasi 2021 menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Daerah. Tidak ada maksud untuk menyinggung atau melangkahi kewenangan siapapun. Kami hanya ingin menyuarakan harapan agar kesejahteraan kami terus diperhatikan,” ujar Mundoni dengan nada tulus.
Bagi para PPPK, perjuangan mereka bukan semata tentang tunjangan atau status, tetapi tentang pengakuan dan rasa memiliki terhadap lembaga yang mereka layani setiap hari. Karena itu pula, dalam kesempatan tersebut, Mundoni menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bupati dan jajaran Pemerintah Daerah yang selama ini telah berupaya memperhatikan nasib tenaga PPPK di berbagai bidang.
“Kami menyadari bahwa proses peningkatan kesejahteraan memerlukan waktu dan mekanisme yang sesuai aturan. Karena itu, kami menghargai semua langkah yang telah diambil pemerintah daerah,” tambahnya.
Dari pihak Pemerintah Daerah, pertemuan yang difasilitasi oleh Bakesbangpol dan BKPSDM itu menjadi bukti nyata bahwa dialog terbuka masih menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus menjalin komunikasi dengan seluruh pegawai PPPK, memastikan setiap aspirasi disampaikan dengan cara yang santun dan konstruktif.
Menjelang akhir pertemuan, suasana berubah menjadi lebih hangat. Senyum dan jabat tangan menandai akhir dari percakapan panjang itu — bukan sebagai tanda perpisahan, melainkan sebagai awal baru bagi hubungan yang lebih harmonis antara PPPK dan Pemerintah Daerah Kepulauan Yapen.
Bagi banyak orang yang hadir hari itu, pertemuan tersebut bukan sekadar rapat. Ia menjadi pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan penghargaan dua arah dalam dunia birokrasi. Sebab pada akhirnya, pelayanan publik yang baik hanya bisa tumbuh dari hubungan yang saling memahami dan menghormati.