Polres Yapen Berhasil Amankan dan Sita Baliho Struktur Pemerintahan NRM

(pelitaekspres.com) -YAPEN- Terungkap aktifitas warga yang mengklaiam sebagai pemerintahan Transisi dengan bukti baliho yang telah terpasang dan dilengkapi dengan Struktur Pemerintahan Transisi Negara Republik Melanesia dihalaman Gereja Jemaat Sion Serui, berhasil diamankan Sat-Samapta Polres Yapen setelah dilakukan komunikasi dan negosiasi secara baik dengan para tokoh dan penanggungjawab kegiatan tersebut yang beralamat diJalan Frans Kasiepo Kelurahan Serui Kota, Distrik Yapen Selatan Kabupaten Kepulauan Yapen Sabtu, (26/03/2022).

Kepada media, Kapolres Kabupaten Kepulauan Yapen, AKBP. Ferdyan Indra Fahmi, SH, SIK, yang dikonfirmasi membenarkan kejadian yang terjadi terkait adanya aktifitas beberapa simpatisan kelompok Papua yang memasang beberapa baliho yang isinya struktur pemerintahan peralihan dari Republik Indonesia ke Republik Melanesia.

Urai Kapolres Ferdyan bahwa baliho yang ditampilkan itu dengan nama-nama tokoh, struktur pemerintahan secara lengkap. Dengan kejadian tersebut, langkah-langkah yang telah dilakukan adalah memonitor, dan bertemu penanggungjawab tersebut. Salah satu tokonya adalah seorang Pendeta pada Gereja tersebut. Kami telah bertemu dan memberikan pemahaman kepada tokoh-tokoh tersebut,

Pemahaman yang terbangun, jelas Kapolres bahwa diantara tokoh-tokoh itu meyakini dalam waktu dekat Papua akan merdeka, sehingga telah kami berikan pemahaman, dan juga berikan pengertian bahwa semua itu tidak benar, sehingga jika aktifitas ini sering dilakukan maka kelompok simpatian ini berpotensi melanggar hukum/ aturan yang berlaku.

Dengan aktifitas tersebut, maka kami sudah lakukan penertiban terkait baliho itu karena pesannya melanggar dan berbeda ideologi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proses penertiban sudah berjalan dengan kondusif dan barang bukti berupa baliho sudah kami amankan ke Polres untuk didalami kasus tersebut.

Langkah-langkah selanjutnya setelah baliho diturunkan yaitu mendampingi dan mendalami aktifitas disekitar tempat ibadah tersebut. Kami juga telah memberikan pemahaman bahwa sarana Ibadah adalah tempat suci yang prioritasnya untuk beribadah. Skala prioritasnya adalah aktifitas-aktifitas keagamaan. Sehingga telah kami himbau untuk sarana ibadah ini jangan lagi dijadikan untuk kelanjutan aktifitas tersebut.

Harapan kami kepada para tokoh, maupun simpatisan tidak lagi memanfaatkan sarana ibadah sebagai tempat untuk penyampaian aspirasi yang bersebarangan dengan ideologi Negara kita Indonesia. Yang kami lihat adalah adanya pola pikir/ minsed pada tokoh-tokoh ini bersama simpatisan. sehingga perlu secara terus diberikan pemahaman yang baik bagi mereka semua, urai mantan Kapolres Pegunungan Bintang ini.

Dikonfirmasi lagi terkait aktifitas yang telah dilakukan sebelumnya, tegas Kapolres bahwa ini kejadian yang kedua, dan terjadinya ini telah kami lihat lebih kepada pola pikir, sehingga langkah-langkah edukasi terkait Wawasan Kebangsaan menjadi penting untuk dilakukan kedepan bersama pemerintah daerah terkhusus melalui Bakesbangpol Kepulauan Yapen dan dukungan TNI.

Langkah-langkah pendampingan, tetapi juga memonitor, sehingga tidak saja pada saat ini tetapi berkelanjutan. Kita perlu antisipasi sehingga kedepan kejadian seperti ini tidak terjadi/terulang lagi. Jangan sampai terjadi lagi karena kejadian tersebut sudah masuk pada pelanggaran pidana/ hukum.

Kedepan jika para aktor/ atau pelaku ini masih melakukan pelanggaran yang sama maka tindakan berupa upaya hukum pasti dilakukan bagi mereka jika para pelaku masih nekat, tegasnya.

Langkah-langkah secara persuasif, humanis dikedepankan, dan prinsipnya Papua hari ini jadi perhatian pemerintah untuk terus melakukan langkah-langkah perbaikan dan pembangunan SDM, Kesehatan, Pendidikan dan bidang lainya.

Himbauan tetap disampaikan kepada semua warga, untuk pola perjuangan warga kita yaitu untuk menerima pembangunan bidang SDM, Kesehatan, Pendidikan yang semakin baik dll dan tentu dengan pemetaan sudah kita ketahui kelompok-kelompok yang ingin berafiliasi dengan West Papua yaitu ingin memisahkan diri dengan Negara kesatuan Republik Indonesia.

Jika dikemudian hari kembali terjadi aktifitas semacam ini maka kita tidak ragu untuk melakukan langkah-langkah penegakkan hukum yang kita lakukan. Himbauan kami tidak pada kelompok ini saja tetapi seluruh masyarakat kita di Kabupaten Kepulauan Yapen telah kami lakukan mapping dan beberapa kelompok yang masih berafiliasi dengan West Papua atau Negara Republik Melanesia Papua Barat.

Upaya atau riak yang terjadi secara ideologi, secara diplomasi dan sebagainya namun ada juga yang dilakukan secara militansi, beberapa titik sehingga telah kami petakan sejauh ini langkah-langkah kita cukup masif sehingga kelompok-kelompok yang menggunakan senjata rakitan/api sudah kita amankan sehingga sudah bisa mengurangi eksistensi dari kelompok ini.

Sedangkan bagi kelompok yang melakukan ideologi seperti ini, kami lakukan pengawasan secara melekat kepada mereka seperti saat ini. Sehingga kelompok-kelompok ini bisa tetap terpantau dengan baik dan jangan lagi memanfaatkan sarana ibadah, sekolah dan lainnya dalam aktifitas yang bertentangan dengan ideologi Negara.

Kita perlu pahami bahwa Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Indonesia adalah rumah kita dan bagian dari Papua yang kita cintai bersama dalam Negara ini. (Zack).

Tinggalkan Balasan