(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa, kembali mengingatkan pentingnya aksi donor darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Dalam kegiatan Donor Darah Massal Spectarion Tahun 2025 yang berlangsung di SMA Negeri 6 Palembang, Rabu (30/7), Dewi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu berbagi setetes darah yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain.
Ajakan ini bukan tanpa sebab. Dewi menegaskan bahwa saat ini kebutuhan darah di Palembang masih belum mencukupi target ideal yang dibutuhkan setiap bulannya.
” Dalam satu hari saja, PMI Kota Palembang harus menyalurkan sekitar 200 kantong darah, dengan jumlah minimal 150 kantong per hari,” ujar Dewi di hadapan para peserta kegiatan.
Kebutuhan Tinggi, Stok Minim
Dewi menjelaskan, seluruh darah yang disalurkan PMI digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai rumah sakit di Palembang. Bukan hanya untuk pasien yang menjalani operasi, tetapi juga untuk penderita penyakit kronis seperti gagal ginjal yang menjalani proses cuci darah secara rutin.
“Karena yang membutuhkan darah bukan hanya pasien operasi, tapi juga mereka yang cuci darah, thalassemia, anemia akut, hingga ibu melahirkan. Jika stok terbatas, maka transfusi harus dilakukan sesegera mungkin,” tegasnya.
Saat ini, PMI Kota Palembang hanya mampu mengumpulkan sekitar 4.000 hingga 5.000 kantong darah per bulan dari para pendonor. Padahal kebutuhan ideal mencapai 7.000 kantong darah per bulan. Artinya, masih ada kekurangan 3.000 hingga 4.000 kantong darah setiap bulannya.
Apresiasi untuk SMA Negeri 6 Palembang
Dalam kesempatan tersebut, Dewi memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 6 Palembang yang telah menjadi tuan rumah kegiatan donor darah massal. Menurutnya, keterlibatan aktif lembaga pendidikan seperti sekolah sangat penting dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap pentingnya donor darah.
”Kegiatan seperti ini sangat membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah. Setetes darah yang disumbangkan bisa menjadi penyelamat bagi nyawa seseorang,” katanya.
Ia pun mengimbau para siswa dan masyarakat agar tidak takut untuk berdonor darah. Menurutnya, proses donor darah aman dan justru memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh.
Pengalaman Pribadi Sebagai Pendonor Aktif
Sebagai bentuk teladan, Dewi mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang pendonor aktif. Ia rutin mendonorkan darah bahkan hingga dua bulan sekali.
“Dulu memang harus menunggu tiga bulan sekali, tapi sekarang sudah bisa dua bulan sekali. Bahkan saya sering lupa kapan terakhir donor karena terlalu semangat ikut kegiatan donor darah,” katanya sambil tersenyum.
Dewi menambahkan bahwa donor darah tidak hanya berdampak positif bagi orang lain, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi pendonor itu sendiri.
“Manfaat donor darah itu luar biasa. Selain beramal, donor darah juga membantu proses regenerasi sel darah dalam tubuh kita. Jadi, bukan hanya memberi, kita pun mendapatkan manfaat kesehatan,” tutupnya.
Upaya Berkelanjutan dan Harapan ke Depan
PMI Kota Palembang terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik dari sektor pendidikan, swasta, maupun pemerintahan, guna memperluas jangkauan kegiatan donor darah. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mendonorkan darah secara rutin.
Dengan kekurangan ribuan kantong darah setiap bulan, PMI berharap masyarakat mulai menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan kepedulian sosial. Dalam waktu dekat, Dewi juga menyebutkan PMI akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi melalui media serta kolaborasi komunitas demi meningkatkan partisipasi masyarakat. (dkd)