(pelitaekspres.com) –TELUK AMPIMOI – Pasar Tradisional Kampung Waita, Distrik Teluk Ampimoi, Kabupaten Kepulauan Yapen, akhirnya diresmikan pada Selasa (9/9/2025). Hadir mewakili Bupati Kabupten Kepulauan Benyamin Arisoy adalah Plt Kepala Disperindag Haji Alwi Masse bersama Ketua DRPK Kepulauan Yapen Ebzon Sembai dan Anggota DRPK Rian Hendrik Tania.
Pasar yang dibangun melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2024 ini diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru, tidak hanya bagi masyarakat Kampung Waita, tetapi juga kampung sekitar seperti Warironi, Tarei & Arareni Kehadiran pasar tersebut sekaligus mempertegas peran mama-mama Papua sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.
Dalam sambutan Bupati Kabupten Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy yang di bacakan oleh Pelaksana Tugas Kadis Perindakop Alwi Masse, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah kampung, distrik, dan masyarakat yang telah mewujudkan pembangunan pasar.

“Pembangunan pasar tradisional ini memiliki makna penting. Selain pusat jual beli, pasar juga wadah interaksi sosial dan sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, pasar harus dijaga kebersihan, keamanan, serta kedisiplinannya. Menurutnya, peresmian ini bukan akhir dari pembangunan, melainkan awal dari gerakan bersama memperkuat ekonomi rakyat.
“Pasar ini lahir dari semangat mama-mama Papua yang tangguh. Dari tempat sederhana seperti ini, anak-anak mereka bisa disekolahkan hingga sarjana. Karena itu mari kita rawat dan manfaatkan pasar ini sebaik mungkin,” tambahnya.
Kepala Kampung Waita, Yosep M. Merasi, melaporkan pembangunan pasar bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp154 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp70 juta digunakan untuk pengadaan dua unit motor laut, sementara Rp80 juta dialokasikan untuk pembangunan los pasar. Karena keterbatasan anggaran, penyelesaian pembangunan baru rampung pada 2025.

“Pasar adalah urat nadi pertumbuhan ekonomi. Dari sini mama-mama Papua bisa menjual pinang, keladi, pisang, hingga sayur-mayur untuk membiayai pendidikan anak-anak sampai sarjana. Karena itu pasar yang layak adalah kebutuhan mendasar,” tegas Yosep.
Meski telah beroperasi, ia mengakui masih ada kekurangan fasilitas, seperti penerangan dan MCK. Yosep berharap dukungan Pemkab maupun DPRK agar kebutuhan tersebut segera dipenuhi.
Prosesi peresmian berlangsung meriah dan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua DPRK Kepulauan Yapen Ebzon Sembai, disaksikan Plt Kepala Disperindag Hj. Alwi Masse, Anggota DPRK Rian Hendrik, pemerintah distrik, serta masyarakat Kampung Waita.
Momen tersebut disambut sorak gembira warga sebagai simbol dimulainya aktivitas ekonomi di pasar tradisional tersebut.
Pasar Tradisional Kampung Waita terletak di jalur strategis Serui–Dawai yang kerap dilintasi warga. Keberadaannya diharapkan membuka ruang usaha baru, meningkatkan interaksi sosial, serta memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis kampung.
Acara peresmian turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, unsur Distrik Teluk Ampimoi, TNI-Polri, BAMUSKAM, tokoh adat, agama, perempuan, pemuda, dan ratusan masyarakat.
Dengan berdirinya pasar tradisional ini, Pemkab dan DPRK Kepulauan Yapen menegaskan komitmen mendorong pembangunan ekonomi yang berkeadilan, unggul, dan sejahtera, sekaligus menjadikan pasar rakyat sebagai fondasi kemandirian ekonomi lokal.(GM)


