Piter Gusbager: Kembalikan Kejayaan UNCEN Bangun FAPERTA UNCEN di Keerom

(pelitaekspress.com)-KEEROM-Tahapan kampanye Pilkada 2020 yang digelar di 270 daerah di Indonesia berakhir Sabtu (5/12). Masa kampanye sendiri sudah berlangsung sejak 26 September lalu. Selepas ini, masa tenang berlangsung mulai 6 sampai 8 Desember 2020. Pada masa tenang, seluruh kandidat calon kepala daerah berserta tim suksesnya dilarang menggelar kampanye. Usai masa tenang tiga hari, agenda selanjutnya adalah pemungutan suara pada 9 Desember.

Di Kabupaten Keerom Prov. Papua sebagai salah satu  daerah yang melaksanakan Pilkada di Indonesia dari Total 270 Daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah 9 Desember 2020 secara serentak dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota, juga melaksanakan Kampanyae hari terakhir dengan menyambangi masyarakat di Kampung Wembi Distrik Arso Timur Kab. Keerom Papua.

Pasangan Nomor Urut 2 Calon Bupati dan wakil Bupati kab. Keerom Piter Gusbager sebagai dan Wahfir Kosasih Calon Bupati pada kegiatan tersebut menyampaikan beberapa program prioritas yang akan dijalankannya jika di Percayakan oleh Tuhan, Masyarakat dan Alam Kab. Keerom untuk menempati posisi sebagai Bupati maka dirinya bersama wakil bupati Pak. Wahfir Kosasih akan menjadikan beberapa target utama yang terpapar sebagai Visi Misi mereka, yakni Reformasi birokrasi, yang selama ini menuut pandangannya sebagai penyebab utama kemacetan pembangunan di Kab. Keerom, setelah ditunjuk sebagai wakil bupati di karenakan pak Markum yang sebelumnya wakil bupati harus mengisi kekosongan jabatan Bupati sepeningal Alm. Bpk Bupati. Watae, sehingga untuk mengisi kursi wakil bupati dirinya kemudian didampuk untuk mendudukinya, dirinya menilai berdasarkan beberapa waktu mengisi jabatan wakil bupati yakni ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya adalah Birokrasi yang carut marut pengelolaan pemerintahan, dengan waktu yang sempit dan jabatan wakil, dirinya tak dapat berbuat banyak, sehingga bersama pak Wafir Kosasih, dirinya memilih untuk maju dalam pilkada 9 Desember ini, hanya untuk membangun Negeri dimana dirinya di Lahirkan, sebagai anak Asli Keerom yang menduduki jabatan di tempat lain, melihat Keerom yang tak berubah selama ini, saya sedih, teriris hati ini dan hari ini, saya didepan saudara-saudara semua untuk menagih hak adat saya, saya Piter Gusbager, kini kembali untuk membangun Keerom bersama pak Wafir Kosasih kami berdua akan mengabdikan diri secara penuh untuk Rakyat Keerom.

Yang berikut terkait infrastruktur, ujar seorang Piter Gusbager yang juga adalah seorang akademisi ini bahwa, apa yang susah di Keerom ini tolong sebutkan, sehingga Infrastruktur di Keerom rusak, bahkan belum dibangun, jelan-jalan pertanian yang menghubungkan akses sentra pertanian ke jalan poros hancur dan kacau, Keerom ini berapa lama sih jadi kabupaten, lalu keerom ini dengan pusat pemerintahan berapa jauh sih, tutur piter, kenapa pembangunan di Kabupaten di Gunung lebih maju dari Keerom, infrastruktur pemerintahan yang tidak tertata ini disebabkan oleh apa, apa penyebabnya sampai untuk hal yang sesederhana itu kami di Keerom bahkan tak bisa menyaingi di Gunung-gunung sana, ada yang salah, ada yg tidak berjalan, dan ada yang hilang, yaitu cinta akan Negeri Keerom sudah tidak ada, sehingga Keerom selama 18 Tahun sejak menjadi Kabupaten Keerom, Keerom begini-bengini saja, kejadian terakhir soal pembakaran infrastruktur pemerintah beberapa waktu lalu oleh kelompok yang tidak puas akan hasil kelulusan itu juga karena orang sudah tidak punya hati bangun keerom, pejabat-pejabat di keerom semua tinggal di luar kab. Keerom, singga tidak bisa melihat kebutuhan daerah sendiri, ini aneh tapi nyata, maka jika di percaya menjadi pemimpin di negeri ini, kami akan menerapkan protokoler pemerintahan yan good governace, yakni semua pejabat yang mengisi jabatan struktural di pemerintahan harus berdomisili di keerom, termasuk Bupati.

Lalu soal SDM, saya buktinya, bisa menjadi Akademisi pada tingkatan Universitas jika Masyarakat Keerom diberikan wadah yang benar maka SDM di Keerom akan terpenuhi, maka dirinya bersama Pak. Wafir Kosasih akan menjadikan 100 orang Doktor Anak Asli Keerom, agar anak-anak keerom bisa mendidik mangajar untuk menyediakan SDM di Papua secara khusus di Keerom, saya sudah buktikan itu, sehingga tidak ada kata tidak bisa, lanjutnay, dirinya akan mengembalikan nama besar Universitas Cenderawasih sebagai Fakultas Pertanian yang diperhitungkan di Indonesia Timur, seperti dulu Uncen Punya Faperta Uncen Manokwari, dikenal di seluruh indonesia, sehingga Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih Akan kami Buka di Kab. Keerom, tepatnya di Distrik Arso Timur, sebagai bentuk mendekatkan akses pendidikan kepada seluruh masyarakat Kab Keerom.

Piter Gusbager dalam kegitana Kampanye hari teraakhirnya di Keerom di Kampung/desa Wembi menyampaikan untuk tetap memperhatikan protokoler kesehatah dimasa pandemi Covid-19 ini, atas dasar itulah, dirinya hanya melakukan tatap muka dengan tokoh-tokoh Adat dan Pemerintah di Wembi secara terbatas, dan ketika melangkahkan kaki dari wembi kembali ke Arso, dirinya berharap Doa Restu Masyarakat Wembi dan alam Wembi untuk mengiring anak Adat Tami ini, sehingga dalam pelaksanaan pencoblosan 9 Desember nanti dapat berlangsung dengan Jujur dan adil serta Damai, kita kawal dan jaga bersama proses ini, jagan suara hak adat anak Tami, nanmun tetap tenang dan damai, sebab ini kita berada dalam bulan Damai, bulan dimana Kristus Lahir,  Desember, sehingga keamanan kenyamanan mari kita jaga bersama, tutur Piter Gusbager mengakhiri Kampanyenya di Hari terakhir tersebut.(Kavik)

 

Tinggalkan Balasan