(pelitaekspres.com) – YAPEN PANTURA – lbadah Syukur dalam rangka Peresmian Tugu Injil dan Peringatan 90 tahun Injil masuk di Manduni Dorei wilayah Distrik Yapen Utara tampak meriah dan sukacita dari para warga jemaat pengunjung dan para tamu undangan yang ikut menyaksikan momen bersejarah itu.
Perayaan dilakukan dengan cara sederhana, melalui ibadah bersama dan Peresmian Tugu Pendaratan Injil di kampung Dorei. Ratusan warga jemaat dan masyarakat distrik Yapen utara yang hadir merayakan 90 Tahun masuknya Injil dengan hikmat, Ibadah ini dipandu Pendeta Chritian Tanawani S.Th, di Daratan Pantai Manduni Dorei, Selasa (01/08/23).
Diketahui, Injil masuk di Pantai Manduni Dorei tepat pada hari Selasa, 01 Agustus 1933, Sore hari dibawah oleh kedua Pioner David Mester Petrus Mangge dan Pioner Mester David Kakori bersama keluarga.
Peresmian Tugu Pendaratan Injil di kampung Dorei ini langsung oleh Benyamin Arisoi, SE., M.Si., yang saat ini juga menjabat Ketua Komisi 3 DPR Papua, sedangkan Penandatangan Prasasti Tugu Pendaratan Injil oleh Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen Erny Renny Tania, S.IP., bersama Badan Pengurus Sinode GKI di Tanah Papua oleh Pendeta Resly Birahi, S.Th sekaligus doa Pentahbisan Tugu Injil.
Tampak hadir pada Peresmian Tugu Pendaratan Injil di kampung Dorei ini Kapolres Kepulauan Yapen AKBP. Herzoni Saragih, S.I.K, MH., Wakil Ketua II DPRD Yapen Fridolin Warkawani., Anggota DPRD Yapen Fernandes, dan Roy Palunga,. Dandramil Yapen Timur Kapten Inf. Masngudi, Kabag Kesra Setda Yapen Kristian G. Berotabui, S.IP,. Kadistrik Yapen Utara Aldius Kanggunum, S.STP,. M.A.P., Kabag Ortal Setda Muhammad Tahir, SSTP., Kapospol Yapen Utara Bripka F. Rumaropen, Tamu Undangan, Warga Jemaat serta ratusan masyarakat Distrik Yapen Utara.
Mewakili BP Sinode GKI Tanah Papua, Pendeta Resly Birahi, mengatakan, peringatan 90 tahun Injil masuk di Pantai Manduni Dorei, merupakan momentum untuk merefleksikan diri dan memastikan bahwa Injil telah mendamaikan umat Tuhan, sehingga terus hidup dan menginspirasi diri dalam Iman dan saling membangun dalam persekutuan.
Pendeta Resly mengingatkan Warga Kiriyou hingga Dorei bahwa sudahkah Injil itu membawa pembaruan dalam hidup kita, sebagaimana tema besar GKI di Tanah Papua dalam periode ini adalah berbicara tentang Pembaruan.
“Sudahkah Injil itu membarui hidup kita, sudahkah kita mengalami perubahan-perubahan yang lebih baik karena Injil, sebagaimana moto GKI di tanah Papua dahulu kamu gelap sekarang kamu terang,” ujar Pendeta Resly.
Sementara, Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen Erny Renny Tania dalam sambutan mewakili Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd., M.Si., menyampaikan puji dan syukur oleh pertolongan Tuhan, sehingga peresmian serta Pentahbisan Tugu Pendaratan Injil dapat terlaksana.
“Saya menyambut baik upaya yang dilakukan oleh jemaat dan masyarakat dalam membangun Tugu Pendaratan Injil ini, dalam rangka menghormati dan mengenang sejarah perjalanan pemberitaan Injil yang telah memasuki usia ke-90 tahun, terhitung sejak tahun 1933 silam sampai dengan tahun 2023 saat ini,” Ucap Sekda Yapen.
Tugu pendaratan Injil yang kita resmikan bersamaan dengan perayaan HUT 90 tahun pekabaran Injil, Sekda Yapen Erny harapkan, tidak hanya sekedar bersifat seremonial dan monumental saja, melainkan semakin memotivasi dan memacu semangat jemaat untuk terus melayani pemberitaan Injil.
Sekda Yapen Erny kembali mengingatkan, bahwa bila masih ada perilaku maupun perbuatan yang tidak mencerminkan apa yang Tuhan kehendaki di dalam Injil, maka hendaknya dapat segera ditinggalkan dan jalani hidup setara kehendak Tuhan.
“Berperilaku hidup sepadan dengan kebenaran terang Injil, menjadi Nilai dan makna sesungguhnya dari kita merayakan 90 tahun pekabaran Injil dan membangun tugu pendaratan Injil di pantai Manduni Dorei.
Ditegaskan Sekda Yapen Erny, jaga dan rawat dengan baik Tugu yang telah dibangun ini sebagai aset milik bersama, yakni milik jemaat masyarakat dan Pemerintah, agar keberadaannya tetap baik dan bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama. tandas Sekda Yapen.
Pada akhir giat Ibadah dan perayaan, dilanjutkan pemberian cindera mata kepada keluarga kedua pioner, serta makan agape bersama serta pertunjukkan Tarian Yosim Pancar Rohani dari pemuda remaja gereja. (Rilis humas/Zack).