(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- Suasana haru dan penuh keberkahan menyelimuti halaman Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Nuurul Hikmah di Jalan Kapten Robani Kadir, Komplek Taman Beringin Patra, Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Minggu (5/10/2025).
Puluhan santri, wali murid, serta masyarakat sekitar tumpah ruah menghadiri Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Wisuda Tahfidzul Qur’an 30 Juz.
Acara religius tersebut berlangsung khidmat dengan mengusung tema “Ulama Jalanku, Al-Qur’an Pedomanku”, sebuah pesan mendalam yang menggambarkan tekad pesantren dalam melahirkan generasi Qur’ani berilmu dan berakhlak.
Pimpinan PPTQ Nuurul Hikmah, Ustadz Utsman Nulkhayri Al Hafidz, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya kegiatan tahunan tersebut. Menurutnya, acara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat para santri dalam menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan lancar dan penuh berkah. Kami bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Tahun ini, ada enam santri yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz,” ujar Ustadz Utsman dalam sambutannya.
Salah satu santri terbaik, Nayla Junita, bahkan berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Gadis asal Kenten itu tidak hanya menamatkan hafalannya, tetapi juga bersiap melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah, tepatnya ke Mesir, untuk memperdalam ilmu agama.
Sejak berdiri delapan tahun lalu, PPTQ Nuurul Hikmah terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang berfokus pada pembinaan hafidz dan hafidzah berkualitas. Meski jumlah santri saat ini hanya sekitar 70 orang, Ustadz Utsman menegaskan bahwa pesantren lebih menitikberatkan pada mutu hafalan, bukan kuantitas santri.
“Kami memang tidak menampung terlalu banyak santri karena ingin menjaga kualitas hafalan dan pemahaman mereka terhadap isi Al-Qur’an. Tujuannya agar ilmu yang diperoleh bisa diamalkan dan membawa manfaat di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dari total 70 santri, sebanyak 60 orang mengikuti wisuda hafalan mulai dari 1 juz hingga 30 juz, sementara 10 lainnya masih dalam tahap penyempurnaan hafalan untuk periode berikutnya.
Dalam momen yang penuh haru tersebut, Ustadz Utsman juga menitipkan pesan khusus bagi para wisudawan, terutama yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz. Ia menegaskan bahwa menghafal Al-Qur’an bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai penjaga kalam Allah.
“Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca dan dihafal, tapi juga untuk diamalkan. Bagi yang sudah khatam, jaga hafalan kalian, terus murojaah, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara bagi yang belum wisuda, jangan patah semangat. Kalian adalah orang-orang pilihan yang dijaga Allah SWT untuk menjadi penjaga firman-Nya,” pesannya.
Pesantren ini bertekad melanjutkan peran strategisnya dalam mencetak generasi muda Islam yang siap berkontribusi bagi agama, bangsa, dan negara.
” Kami ingin para santri menjadi cerminan umat yang cinta Al-Qur’an, berilmu, berakhlak, dan mampu membawa cahaya Islam di tengah masyarakat. Itulah tujuan sejati berdirinya pesantren ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Nayla Junita, salah satu wisudawati yang berhasil menamatkan hafalan 30 juz, menceritakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan yang dilaluinya selama empat tahun. Ia mengaku sempat merasa kesulitan di awal, namun berkat niat yang tulus dan disiplin yang kuat, hafalannya kini lengkap dan mantap.
“Awalnya memang terasa berat, tapi kalau niat karena Allah SWT, pasti dimudahkan. Saya biasanya menghafal selepas salat lima waktu, lalu menyetorkan hafalan setelah Subuh. Malamnya, dari Magrib sampai pukul 10, saya gunakan untuk murojaah agar hafalan tetap kuat,” tutur Nayla yang kini duduk di kelas 2 SMA dengan mata berkaca-kaca.
Baginya, menjadi hafidzah bukan hanya tentang menghafal ayat-ayat suci, melainkan menanamkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari.
”Saya ingin menjaga Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup. Karena dengan Al-Qur’an, hidup terasa lebih tenang, hati lebih damai, dan langkah lebih terarah,” katanya. (dkd)