(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- Hari ini, Rabu (28/5/2025), menjadi momen yang ditunggu-tunggu ribuan calon mahasiswa yang telah mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk bisa menembus gerbang Universitas Sriwijaya (Unsri). Pihak kampus resmi mengumumkan hasil seleksi SNBT yang bisa diakses mulai pukul 15.00 WIB melalui laman resmi https://snbt.unsri.ac.id.
Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufik Marwa, SE., M.Si., dalam keterangan resminya di Gedung UPT Bahasa Unsri, menyampaikan bahwa total kuota penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unsri tahun ini mencapai 9.154 orang. Angka ini mencakup seluruh jalur seleksi yang tersedia, yaitu SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) SNBT, dan Selesksi Mandiri (SM) Unsri
Dari total daya tampung tersebut, sebanyak 20 persen sebelumnya telah dialokasikan untuk jalur SNBP, dengan total 2.065 calon mahasiswa diterima dan 1.902 di antaranya telah menyelesaikan registrasi ulang.
Sementara itu, untuk jalur SNBT, Unsri memutuskan memberikan alokasi kuota yang lebih besar dari ketentuan minimal nasional. Jika aturan hanya mensyaratkan minimal 30 persen Unsri justru mengalokasikan 40 persen dari total daya tampung, yaitu sebanyak 4.140 kursi.
“Ini bentuk komitmen kami dalam memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta yang mengikuti jalur SNBT,” ujar Prof. Taufik.
Bagi peserta yang dinyatakan lulus seleksi SNBT Unsri 2025, tahap selanjutnya adalah proses administrasi yang juga sudah dijadwalkan dengan ketat. Berikut tahapan penting yang harus diperhatikan peserta:
Unduh Sertifikat UTBK : 3 Juni – 31 Juli 2025
Registrasi Online : 28 Mei – 3 Juni 2025
Verifikasi dan Penentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) : 29 Mei – 4 Juni 2025
Pembayaran UKT : Mulai 5 Juni 2025
Registrasi Mahasiswa Baru : 11 – 15 Juni 2025
Prof. Taufik mengimbau seluruh peserta untuk mencermati jadwal tersebut agar tidak tertinggal dalam proses administrasi penting menjelang perkuliahan.
Bagi calon mahasiswa yang belum berhasil pada jalur SNBT, Unsri masih menyediakan peluang melalui jalur Seleksi Mandiri (SM) Jalur ini akan menampung sebanyak 3.102 mahasiswa atau sekitar 37 persen dari total daya tampung.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Rektor I sekaligus Ketua Panitia PMB Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Rujito Agus Suwinyo, M.Agr. Ia menjelaskan bahwa meskipun Unsri kini berstatus Perburuan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang secara aturan bisa menerima hingga 50 persen mahasiswa melalui jalur mandiri, Unsri tetap membatasi hanya sampai 37 persen.
“Ini merupakan upaya menjaga proporsi penerimaan mahasiswa agar tetap adil dan seimbang,” ujarnya.
Secara nasional, sebanyak 145 Perguruan Tinggi Nasional (PTN) termasuk Unsri, mengikuti proses PMB jalur SNBT tahun ini. Total daya tampung secara nasional mencapai 84.380 kursi, dengan jumlah pendaftar yang menembus angka 60.976 orang. Ini menunjukkan tingkat persaingan yang cukup ketat di kalangan calon mahasiswa.
Selain itu, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tetap menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Tahun ini, 33,22 persen, peserta secara nasional diterima melalui skema KIP Kuliah. Di Unsri sendiri, kuota penerima KIP Kuliah berada pada angka 27,71 persen dari total mahasiswa baru.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi tetap bisa dijangkau oleh semua kalangan, terutama bagi mereka yang berprestasi tetapi memiliki keterbatasan ekonomi,” tegas Rujito.
Isu kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang ramai di beberapa perguruan tinggi negeri belakangan ini, ditepis oleh Unsri. Meskipun telah berstatus PTN-BH, Unsri memastikan tidak ada kenaikan UKT tahun ini.
Besaran UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua dan dibagi ke dalam delapan kelompok Kisaran biaya UKT di Unsri bervariasi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta per semester tergantung pada hasil verifikasi dan data ekonomi yang diberikan calon mahasiswa.
“Penentuan UKT ini sangat transparan dan mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa secara menyeluruh,” tutup Rujito.
Dengan diumumkannya hasil seleksi SNBT dan dibukanya jalur mandiri, kini calon mahasiswa memiliki gambaran lebih jelas tentang peluang mereka untuk mengenyam pendidikan tinggi di salah satu universitas terkemuka di Sumatera Selatan ini. Masyarakat pun diharapkan proaktif mengakses informasi resmi dan mengikuti tahapan seleksi secara cermat.(dkd)


