Pemprov Lampung Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Fokus Prioritaskan Keselamatan Warga

(pelitaekspres.com) – BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mempercepat upaya mitigasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, menyusul prediksi perkembangan Siklon Tropis 91S yang berpotensi mendekati wilayah Sumatera bagian Selatan.

Kesiapan ini ditekankan dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, di Kantor BPBD Provinsi Lampung, Kamis (11/12/2025).

Dalam arahannya, Wagub Jihan Nurlela menegaskan bahwa fokus utama Pemprov adalah prioritas keselamatan warga.

“Hari ini yang menjadi stressing yang paling utama adalah prioritas keselamatan warga. Hal ini tergantung bagaimana sistem kita kuat dalam mitigasi risiko bencana,” ujar Wagub.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berkoordinasi melakukan rapid mapping atau pemetaan risiko cepat, khususnya di wilayah yang rentan terdampak secara situasional berdasarkan kondisi cuaca terkini.

Upaya mitigasi yang ditekankan antara lain :

  1. Pembaruan Informasi Cepat: Semua aplikasi kebencanaan Pemprov Lampung diintegrasikan ke dalam platform Lampung Inn untuk pembaruan dan sosialisasi informasi secara berkala.
  2. Edukasi Kelompok Rentan: Pemetaan dan edukasi intensif kepada masyarakat, terutama yang bermukim di daerah pesisir, aliran sungai, dan kelompok rentan, untuk memastikan warga memiliki kesiapan dan responsif terhadap tanda-tanda bencana.
  3. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC): BPBD Provinsi Lampung telah berkoordinasi dengan instansi nasional untuk memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca guna memecah awan, terutama menjelang perkiraan puncak musim penghujan pada Januari. BPBD mencatat efektivitas TMC di Lampung pada Januari 2025 mencapai hampir 90%.

Dalam rapat tersebut Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung melaporkan telah melaksanakan berbagai kegiatan perlindungan di wilayah rawan banjir seperti di Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran, termasuk pembangunan tanggul dan bronjong untuk menahan luapan air yang dapat mengganggu pemukiman dan pertanian.

Pemprov Lampung memastikan upaya mitigasi terus diperkuat untuk meminimalisir risiko bencana dan memastikan masyarakat siap menghadapi segala kemungkinan.(Red)