Pemprov Lampung Gelar Rapat Penanganan Banjir, Pastikan Lampung Siap Hadapi Musim Hujan dengan Mitigasi Jangka Panjang

(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela memimpin Rapat Penanganan Banjir di Ruang Rapat Sakai Sambayan, Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Kamis (25/9/2025).

Pada kesempatan itu, Wagub Jihan memastikan Lampung benar-benar siap menghadapi musim hujan.

“Bukan hanya dalam aspek penanganan darurat, tetapi juga pada pencegahan dan mitigasi jangka panjang,” ujarnya.

Menurut Jihan, Pemerintah Provinsi Lampung meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir yang diprediksi akan meningkat seiring datangnya musim hujan pada Oktober 2025 hingga awal tahun 2026.

Rapat tersebut dilaksanakan menyusul tingginya intensitas bencana hidrometeorologi sepanjang tahun 2025, dengan catatan 119 kejadian banjir dan 41 tanah longsor di berbagai wilayah Provinsi Lampung hingga September 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam arahannya, Wagub Jihan Nurlela menyampaikan arahan terkait penanganan banjir di Lampung dikawal dengan serius dan terukur.

“Kita perlu mengevaluasi apa yang belum dan sudah dikerjakan, serta apa yang perlu segera dikerjakan. Kita akan memperkuat sistem drainase dan infrastruktur, melakukan identifikasi sungai-sungai penyebab banjir, inspeksi pintu air, optimalisasi waduk dan bumbung, hingga pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal di titik rawan banjir,” tegasnya.

Selanjutnya, Wagub Jihan juga menekankan pentingnya persiapan pencegahan bencana banjir sebelum memasuki musim penghujan.

Menurutnya, persiapan pencegahan bencana banjir dimulai dari pentingnya manajemen air terpadu, termasuk pemanfaatan pompa mobile seperti yang diterapkan di wilayah Jakarta, serta pengaturan debit air bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Selain itu, penggunaan sistem peringatan dini dari BMKG dan integrasi data melalui dashboard online, ditambah optimalisasi aplikasi Lampung-In akan menjadi bagian dari strategi terpadu dalam menghadapi musim hujan.

“Normalisasi tidak boleh menunggu banjir terjadi. Kita harus pastikan sebelum musim hujan datang, infrastruktur air sudah siap menampung debit tinggi,” tegasnya.

“Pengendalian tata ruang dan lingkungan harus menjadi langkah jangka panjang, sementara untuk jangka pendek kita siapkan posko-posko, terus mengedukasi masyarakat, dan melakukan koordinasi dengan lintas instansi agar Lampung siap menghadapi intensitas hujan yang semakin tinggi,” tambahnya.

Selain Pencegahan bencana banjir, Pemerintah Provinsi Lampung juga mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan pasca bencana banjir, termasuk menyediakan bantuan logistik, berbagai layanan kesehatan, dan program rehabilitasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mempersiapkan bantuan berupa alat pompa air (alkon), sembako, peralatan kebersihan kepada daerah yang terdampak, serta meminta pemerintah dari kabupaten dan kota yang terdampak segera menyiapkan e-proposal rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak, agar proses pemulihan dapat dipercepat dengan dukungan pusat.

Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Provinsi Lampung juga telah memastikan kesiagaan layanan publik pasca bencana banjir, mulai dari layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, pendistribusian bantuan dan koordinasi jalur evakuasi di wilayah rawan banjir, serta pemantauan penyakit pasca bencana banjir.

Wagub Jihan menegaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi semua pihak.

Dengan strategi terpadu mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, hingga rehabilitasi pasca-bencana, diharapkan risiko banjir dapat ditekan dan dampak sosial-ekonomi masyarakat dapat diminimalisir. (Red).

Tinggalkan Balasan