(pelitaekspres.com) – METRO – Walikota Metro Wahdi membuka dan memimpin rapat terkait Ekspose Pencegahan dan Penanganan COVID-19, dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan tahun 2021, yang bertempat di OR Setda, Rabu (24/03/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Drg. Erla Andrianti, melaporkan catatan kasus terkonfirmasi terendah selama satu tahun yakni pada Kelurahan Margodadi, Rejomulyo, Sumbersari Bantul, Purwosari dan Mulyosari. Kemudian kasus terkonfirmasi terendah pada satu bulan terakhir pada tanggal 1 – 23 Maret, yakni Kelurahan Mulyosari, Sumbersari, Purwoasri dan Tejosari.
Berdasarkan Perwali No. 39 tahun 2020, maka kewajiban pengurus tempat ibadah harus menyiapkan petugas untuk mengawasi prokes di area rumah ibadah, melakukan pembersihan dan disinfektan secara berkala diarea rumah ibadah.
Pengurus harus mempersingkat waktu ibadah, melakukan sosialiasi dan edukasi, melarang warga yang terkena flu untuk masuk kerumah ibadah. Dan bagi jamaah yang datang dari luar kota , maka harus dipersiapkan tempat ibadah secara khusus dan terpisah,” ujar Erla.
Lanjutnya, Kadis Kesehatan menyinggung terkait pelaksanaan Safari Ramadhan, maka Tim Safari Ramadhan harus membatasi tim peserta, mempersingkat acara, tidak memberi makan minum pada saat acara berlangsung, tidak bersalaman, dan harus terapkan 5M.
“Sementara itu, Walikota Metro Wahdi, saat menanggapi hal tersebut mengatakan bahwa, kelemahan yang ada di Kota Metro adalah keinginan manusia untuk beribadah sangat tinggi. “Sehingga sulit untuk meniadakan ibadah, bahkan sampai menutup tempat ibadah itu sendiri. Yang mengakibatkan angka penderita covid-19 terus meningkat dan tidak akan pernah hilang, jika sikap manusia itu sendiri tidak dapat dijaga.
“Alangkah baiknya apabila kegiatan safari ramadhan ditiadakan. Ditakutkan pemerintah dinilai memberi contoh tidak baik kepada masyarakat, namun apabila tetap ingin diadakan maka benar-benar harus menerapkan upaya penanganan melalui 5M. Dan menempelkan larangan yang bertulis , Dilarang Masuk Masjid Apabila Tidak Memakai Masker,” tandas Wahdi.
Dalam arahanya juga, Wahdi meminta tim teknis untuk merundingkan kembali. Dimana Pemerintah harus melindungi bukan memberi contoh tidak baik. “Silahkan dijadwalkan kembali dengan Kementrian agama dan ormas untuk merencanakan kembali program-program di Bulan Ramadhan. Apakah baiknya tetap dilaksanakan safari atau digantikan dijam menjelang Salat Maghrib, ” tuturnya. (Pur/RS)