(pelitaekspres.com) –METRO- Berlangsung di Ruang Kerja Walikota Metro, Pemkot Metro dan BPS Kota Metro lakukan presentasi. Dalam hal ini, Kepala BPS Kota Metro Winarti Dyah Indriani, menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mendata potensi Kota Metro ke kelurahan dan kecamatan, kedua bahwa akan ada sensus lanjutan di Musrenbang yang datanya sudah lengkap.
“Bahwa sensus penduduk di 2020 ada perbedaan sedikit dengan Disdukcapil, jika Disdukcapil menggunakan metode de jure seperti mendata penduduk dari alamat tinggal di KTP, sedangkan untuk BPS memakai metode de facto karena kami melihat apakah penduduk tersebut telah tinggal selama 1 tahun atau lebih di Kota Metro,” kata Kepala BPS Kota Metro.
Masih dalam pemaparannya, Winarti Dyah Indriani mengatakan, untuk pelaksanaan sensus penduduk tahun 2021 di bulan Agustus-September menggunakan administrasi kependudukan, yang hasilnya adalah jumlah menurut jenis kelamin, status domisili dan kepemilikan NIK. Dan kegiatan pendataan Long Form SP 2020 ini akan dilakukan di bulan September 2021 dan menggunakan sampel yang terdiri dari 5 persen keluarga (4,2 juta KK) atau 286 ribu blok sensus, estimasi level kabupaten, kemudian untuk pengumpulan data menggunakan CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan PAPI (Pencil and Paper Interviewing).
Kemudian, mengenai perkembangan nilai PDB ADHB nasional tahun 2020 sebesar 15.434,15 triliun dan nilai PDRB ADHB di Lampung sebesar 354,63 triliun. Sedangkan PDRB Metro sebanyak 1,78 persen dari PDRB Lampung, dan kapasitas ekonomi Metro meningkat 1,43 kali lipat dibanding tahun 2015. Dalam hal ini, penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Kota Metro yaitu jasa kesehatan (8,30%), pengadaan listrik (7,95 %) dan informasi dan komunikasi (7,66%).
Selanjutnya, Sekda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, menyampaikan bahwa sumbangsih Kota Metro ke Provinsi sangat sedikit, untuk PDRB tolong dikaji kembali. Sementara itu, Walikota Metro, Wahdi, juga meminta agar dikaji ulang untuk pendataan pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Kota Metro ini, sehingga kita mempunyai rencana strategis.
“Pengumpulan sensus penduduk pun harus berbeda dengan Disdukcapil. Kedepannya bahwa banyak sekali data statistik yang diambil secara kualitatif, hal ini tentu akan menghadirkan data yang redaksional, mungkin itu yang kita ingin sekali, tujuan kita mendapatkan data yang akurat,” ujarnya. (Pur/RS)