Pemkab Yapen Gelar Konferensi Pers Terkait Keterlambatan Pembayaran Beasiswa

(pelitaekspres.com) –SERUI – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah menggelar konferensi pers resmi untuk menjawab berbagai pertanyaan publik terkait keterlambatan penyaluran beasiswa kepada mahasiswa asal Yapen. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Setda Kepulauan Yapen, Kamis (18/9/2025).

Konferensi pers dipimpin oleh Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Yapen, Piet De Haan, yang sekaligus bertindak sebagai moderator. Ia menegaskan, konferensi pers ini penting dilakukan sebagai wujud keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, sekaligus menjawab berbagai isu yang berkembang di masyarakat maupun media sosial.

“Kami merasa perlu menyampaikan secara resmi agar tidak muncul pandangan yang keliru di tengah masyarakat. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam menyampaikan informasi yang benar dan transparan,” ujar Piet De Haan.

Selanjutnya, Plt. Kepala Bagian Kesra Setda Yapen, Simon Worumi, memaparkan secara rinci kendala sekaligus progres penyaluran beasiswa. Ia menjelaskan, keterlambatan terjadi karena sejumlah faktor administratif, antara lain rekening penerima yang tidak aktif, data ganda KTP, maupun kelengkapan dokumen akademik mahasiswa seperti Kartu Rencana Studi (KRS).

Worumi menyebutkan, tahun 2025 terdapat 524 mahasiswa penerima bantuan studi yang didanai melalui Dana Otonomi Khusus (Otsus) dengan total anggaran sebesar Rp2,463,800,000. Dana tersebut dialokasikan ke dalam beberapa kategori penerima, yaitu:

  1. 242 mahasiswa studi akhir menerima Rp6 juta per orang.
  2. 232 mahasiswa studi berjalan menerima Rp2,4 juta per orang.
  3. 9 mahasiswa program magister (S2) menerima Rp5 juta per orang.
  4. 41 mahasiswa kedokteran menerima Rp10 juta per orang.

Seluruh dana, kata Worumi, telah disalurkan ke rekening pribadi mahasiswa melalui empat bank, yakni Bank Papua, BRI, Mandiri, dan BNI. Ia juga menekankan pentingnya akuntabilitas dari para penerima.

“Kami ingatkan bahwa setiap mahasiswa wajib memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana ini. Hal tersebut menjadi bagian dari laporan resmi pemerintah kepada Bupati, sekaligus menindaklanjuti temuan BPK RI terkait pengelolaan beasiswa sebelumnya,” tegasnya.

 

Selain bantuan pendidikan, Kabag Kesra juga menyampaikan perkembangan penyaluran insentif bagi 600 pelayan agama lintas denominasi di Yapen. Pemerintah mengalokasikan Rp4,32 miliar, di mana setiap pelayan Tuhan menerima insentif Rp800 ribu per bulan. Penyaluran dilakukan dua tahap dalam setahun, langsung ke rekening masing-masing penerima.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Yapen, Pdt. Yohanes Menanti, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Yapen yang terus menunjukkan perhatian kepada tokoh agama melalui pemberian insentif secara merata kepada lima agama besar di Yapen.

“Penyaluran dilakukan secara transparan, diverifikasi bersama, dan langsung masuk ke rekening masing-masing penerima. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keadilan dan kerukunan antarumat beragama,” ujar Pdt. Yohanes.

Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja (PGGK) Yapen, Pdt. Kristiano F. Tanawani, menambahkan bahwa sejak awal program ini berjalan, para hamba Tuhan di Yapen telah merasakan dampak nyata perhatian pemerintah daerah.

“Dari awal kami menerima Rp500 ribu per bulan, kini menjadi Rp800 ribu. Bagi kami, insentif ini bukan hanya bantuan, tetapi juga wujud penghargaan pemerintah kepada pelayanan umat. Kami berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati yang terus konsisten mendukung kami,” ungkapnya.

Menutup konferensi pers, Kabag Humas dan Protokoler Piet De Haan kembali menekankan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menata administrasi penyaluran bantuan agar lebih tertib, transparan, dan tepat sasaran.

Ia juga mengimbau agar mahasiswa penerima beasiswa mengajukan proposal lebih awal agar dapat diakomodasi dalam proses penyusunan APBD mendatang.

“Pemkab Yapen berkomitmen untuk terus berinvestasi pada generasi muda sebagai aset masa depan daerah. Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan dana ini dengan sebaik-baiknya demi menyelesaikan studi tepat waktu dan kembali membangun Yapen tercinta,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan