(pelitaekspres.com) -SERUI – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga menggelar Pelatihan Pemasaran Digital Pariwisata Tahun 2025 di Aula Hotel Merpati Serui, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Tahun 2025 sebagai upaya memperkuat kapasitas SDM pariwisata daerah. Kegiatan ini diikuti puluhan penggerak pariwisata, pelaku industri kreatif, dan komunitas digital dari berbagai wilayah di Yapen.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Plh Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen, Oktovianus Ayorbaba, mewakili Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy. Pembukaan ditandai dengan penabuhan tifa, penyematan kartu peserta, serta foto bersama dengan salam “Wonderful Indonesia”.
Usai prosesi pembukaan, kegiatan langsung dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para pemateri sesuai jadwal yang telah disusun panitia. Pada sesi awal, peserta menerima materi dasar pemasaran digital, strategi konten, serta pemanfaatan media sosial untuk memperkenalkan destinasi wisata.

Dalam sambutannya, Oktovianus Ayorbaba menegaskan bahwa perubahan perilaku wisatawan yang kini bergantung pada media sosial menuntut seluruh pelaku pariwisata untuk meningkatkan kemampuan digital.
“Promosi tidak lagi hanya melalui brosur atau spanduk, tetapi melalui Instagram, TikTok, dan berbagai platform digital. Karena itu kemampuan digital marketing bukan pilihan, tetapi kebutuhan,” ujarnya.
Oktovianus Ayorbaba mengatakan pelatihan ini menjadi momentum memperkuat SDM pariwisata Yapen, sekaligus memastikan setiap destinasi memiliki nilai jual yang tersampaikan dengan baik ke pasar nasional dan internasional.
“Promosi digital dapat menarik wisatawan datang, tetapi pelayanan dan keramahanlah yang membuat mereka kembali,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Nikolas Imbiri, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini menghadirkan 40 peserta, mulai dari petugas pariwisata, komunitas fotografer–videografer, content creator, hingga pemilik destinasi wisata.

“Tantangan kita adalah digitalisasi. Promosi masih tersebar di platform yang tidak terintegrasi. Yapen membutuhkan website pariwisata resmi agar informasi destinasi tersaji lebih tertata dan mudah diakses wisatawan,” ujar Nikolas Imbiri.
Ia juga menjelaskan bahwa beberapa program pariwisata sebelumnya terkendala keterbatasan anggaran, baik pada DAK Fisik maupun program lainnya. Meski demikian, pelatihan ini menjadi langkah awal memperkuat fondasi promosi wisata daerah melalui kolaborasi dengan pelaku kreatif lokal.
Para peserta akan mengikuti materi dari narasumber internal dan eksternal, dilanjutkan dengan praktik lapangan berupa pengambilan foto, video, dan pembuatan konten di sejumlah titik wisata.
Pelatihan digital ini diharapkan mampu menghasilkan konten promosi yang lebih berkualitas, kompetitif, dan mampu meningkatkan jumlah kunjungan ke Kepulauan Yapen.
Kegiatan ini berlangsung selama 10–12 Desember 2025, dan menjadi salah satu program prioritas Dinas Pariwisata untuk memperkuat SDM pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.


