(pelitaekspres.com) -BUNTOK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel), telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir berakhir pada tanggal 4 Februari lalu, namun, dua wilayah di Kabupaten setempat hingga sekarang masih terendam banjir.
Penetapan berakhirnya status tersebut, di mana Pemkab Barsel bersama jajaran Forkopimda dan intansi terkait melaksanakan rapat evaluasi penanganan pasca banjir yang bertempat di Aula Setda, Senin (12/02/2024).
Rapat yang dipimpin oleh Sekda Barsel, Eddy Purwanto tersebut dihadiri oleh Wakapolres, perwakilan dari Kodim 1012/BTK, Kejaksaan Negeri (Kejari), perwakilan dari BMKG, Alip Suraya Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD, dan sejumlah Kepala OPD setempat serta tamu undangan lainnya.
Eddy Purwanto, saat memimpin rapat menyampaikan, berakhirnya status tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dibahas melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilaksanakan bulan lalu bersama jajaran Forkopimda yang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari, terhitung dari tanggal 22 Januari hingga 4 Februari 2024.
“Alhamdulillah untuk wilayah hulu, yakni Kecamatan Dusun Utara, Dusun Selatan dan Gunung Bintang Awai sudah bebas dari banjir dan air sudah surut, hanya saja, di wilayah hilir yang meliputi Kecamatan Dusun hilir serta Jenamas, kondisinya saat ini masih terendam banjir,” ujar Sekda.
Ia menerangkan, sebagai upaya dalam penanggulangan bencana banjir, pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah pereventif apakah nanti statusnya akan tetap siaga banjir atau bagaimana, nanti Pemkab Barsel bersama Forkopimda akan mengadakan rapat kembali, untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menangani masalah tersebut.
“Yang paling utama seperti yang disarankan Kapolres Barsel melalui Wakapolres dalam rapat tadi, tugas utama kita adalah membantu masyarakat yang terdampak banjir, karena di dua wilayah itu masih banyak Desa-Desa yang terendam banjir, untuk meringankan beban mereka,” terangnya.
Ia menuturkan, Alhamdulillah pada saat bencana banjir kemarin, bantuan terus mengalir, mulai dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng yang telah menyalurkan bantuan sebanyak 25. 000 lebih paket Sembako, Pemkab setempat, Bank Kalteng Cabang Buntok, dan ada juga bantuan dari instansi lain.
Bahkan, lanjutnya, dari Badan Penanggulan Bencana Nasional (BPBN) pusat yang menyalurkan bantuan dalam bentuk logistik dan peralatan seperti tenda pengungsi, ratusan makanan siap saji serta dana siap pakai sebesar Rp250 juta, sebagai bentuk kehadiran dan dukungan pemerintah pusat dalam upaya memberikan yang terbaik bagi pelayanan kemanusiaan di lokasi bencana.
“Saya mewakili Pemkab Barsel sekali lagi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan untuk meringankan beban masyarakat kami, terutama kepada seluruh tim gabungan, baik dari BPBD, Polres, Kodim, Damkar dan Satpol PP serta sejumlah relawan dari luar daerah yang telah membantu kami selama penanganan banjir kemarin,” tutur pria yang akrab disapa bang Eddy itu.
Ia mengatakan, selama banjir yang melanda Kabupaten Barsel bulan lalu, kalau untuk korban jiwa, tidak ada, akan tetapi kalau korban harta tentunya ada, berdasarkan data dari DKPPP setempat ada lebih dari 1. 000 hektar lahan pertanian dan perkebunan masyarakat dari 3 Kecamatan yang terendam banjir, sekitar 58 hektar lahan pertanian tanaman padi dipastikan gagal panen.
“Bencana banjir di dua Kecamatan itu tetap menjadi perhatian kita semua, kami akan terus memantau setiap perkembangannya, karena, di Kabupaten yang bersemboyan Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini, kita ketahui bersama bencana alam yang terjadi tidak hanya banjir, tapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) juga harus tetap kita waspadai,” kata Eddy Purwanto. (Rin).