(pelitaekspres.com) – LAMBAR – Lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dilakukan warga pekon (desa) batu kebayan Kecamatan batu ketulis pada hari rabu (06/07/2022).
5 pilar STMB ini dihadiri kepala puskes (kapus) kecamatan batuketulis sarwo edi wahono Skm, Peratin pekon batu kebayan murtoyo,seluruh aparatur pemerintahan pekon batu kebayan,Lembaga Himpunan Pekon, kader posyandu tokoh agama,dan tokoh masyarakat.
Kepala puskes sarwo edi mengatakan peningkatan kualitas kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah kesehatan Lampung Barat, dan puskesmas kecamatan batu ketulis dalam mensejahterakan masyarakat. Menurutnya, dengan menanamkan perilaku hidup sehat sesuai lima pilar STMB, maka masyarakat akan terhindarkan dari bermacam penyakit.
Kelima pilar STBM itu adalah
– Stop buang air besar sembarangan
– Cuci tangan pakai sabun
– Pengolahan makanan dan minuman rumah tangga
– Pengamanan sampah rumah tangga
– Pengelolaan limbah cair rumah tangga
“Kalau masyarakat sehat maka tidak perlu ada biaya untuk berobat. Sehingga, uang yang dimiliki bisa digunakan untuk menunjang perekonomian atau buat keperluan lainnya.”
Selain itu, penerapan lima pilar itu juga diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak yang masih cukup tinggi,kematian ibu saat melahirkan tidak hanya karena proses persalinan saja.
Namun, kondisi itu juga dipengaruhi oleh faktor kesehatan.
Pilar pertama dalam STBM, yakni stop buang air besar sembarangan, sudah dilakukan di pekon (desa) batu kebayan kabupaten Lampung Barat. Sementara untuk pilar selanjutnya, lagi tahap-tahap.
“Kalau sudah melaksanakan lima pilar STBM,Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi pekon (desa) lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, peratin pekon batu kebayan murtoyo mengungkapkan, maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan motivasi, pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam mengelola program pembangunan, khususnya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sehingga warga pekon batu kebayan bisa memahami dan melakukan perilaku higenis dan sanitasi yang sehat serta dapat menjadi contoh bagi pekon lain di sekitarnya.
Menurut murtoyo pelaksanaan lima pilar STBM di pekon batu kebayan tahun 2022 ini. Kami berkomitmen dengan seluruh masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
“Meski awalnya sulit,tapi sedikit demi sedikit masyarakat pasti akan terbiasa,” jelasnya.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikatoroutcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Untuk mencapai outcome tersebut,Dengan demikian,strategi ini menjadi acuan bagi petugas kesehatan dan instansi yang terkait dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terkait dengan sanitasi total berbasis masyarakat.
Strategi Nasional STBM
Dalam PERMENKES Nomor 3 Tahun 2014, strategi penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 3 (tiga) komponen yang saling mendukung satu dengan yang lain yaitu:
Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment);
Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation);
Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply improvement);
“Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada maka proses pencapaian 5 (lima) Pilar STBM tidak maksimal. Tiga strategi ini disebut Komponen Sanitasi Total,” tutupnya. (candra).