(pelitaekspres.com) -YAPEN,- Pelaksanaan Pembangunan 10 tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Tony Tessar dan Frans Sanadi telah berakhir 16 Oktober 2022, yang jatuh pada hari Minggu lalu, dan pelantikan Penjabat Bupati Kepulauan Yapen telah terlaksana senin 17 Oktober 2022 di Jakarta, proses pergantian kepemimpinan ini mendapat perhatian khusus oleh para aktifis, tak terkecuali Benyamin Wayangkau yang merupakan salah satu tokoh muda di Yapen.
Kata Benny sapaanya bahwa ada capaian semasa Kepemimpinan Tony Frans dalam kebijakan pembangunan daerah, termasuk di dalamnya infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi program prioritas dari sisi penggunaan anggaran, penyerapan APBD maupun dari sisi perencanaan yang hampir terlihat 70 %, serta infratruktur lain pada aspek Wisata Religi seperti pembangunan Patung Monumen Kasih di Serui Laut, namun menurutnya ada juga kekurangannya dalam keterbatasan yang ada karena waktu urainya melalui pesan rilisnya yang diterima media ini Sabtu, 22/10/22.
Menurutnya bahwa ada yang harus dilihat oleh seorang penjabat Bupati yang kemudian kedepan akan menjadi beban utang pemerintahan daerah yang di tinggalkan antara lain pinjaman uang sebesar Rp. 250 milyar atas nama daerah untuk pembangunan infrastruktur, selain itu utang daerah di Bulog senilai Rp. 15 milyar, yang merupakan biaya jatah beras bagi Pegawai Negeri di Yapen, sehingga hal ini patut di ingat dan di catat oleh pemimpin yang kemudian melanjutkan tongkat estafet pembangunan di Yapen kedepan, urainya.
Dalam kapasitas sebagai tokoh pemuda di Yapen, Benyamin memberi warning kepada penjabat daerah yang akan bertugas, diharapkan untuk tidak sekedar masuk dan menggunakan APBD daerah, tetapi harus melihat kembali semua program OPD terdahulu, harapnya.
Hal lain yang menjadi perhatianya adalah berharap Penjabat Bupati Kepulauan Yapen untuk membenahi birokrasi pemerintahan daerah ini, di awali dengan meminta hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kepala Inspektorat untuk mengecek OPD – OPD yang bermasalah dalam penggelolaan keuangan daerah, (OPD Nakal) agar menjadi dasar dalam evaluasi kinerja,
Pintanya agar perlu menghitung kembali posisi keuangan daerah (Kasda) Kabupaten Kepulauan Yapen, guna mengetahui pasti arus kas keuangan daerah, hal ini menjadi sangat penting sebab berlinear dengan tugas-tugas operasional kepala daerah serta OPD – OPD lainnya, lebih dari itu berlinear langsung dengan utang daerah yang menjadi kewajiban untuk di selesaikan, jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa utang ke BULOG, Wayangkau mengatakan Pemerintah Daerah telah berhutang sebanyak Rp. 15 Milyar terhitung sejak tahun 2015, dan Pemda telah menyetor Rp. 1 milyar kepada BULOG Serui sehingga kini masih tersisa utang sebanyak Rp. 14 milyar.
Harapan kami kepada Bapak Penjabat Bupati Kepulauan Yapen agar dalam melakukan tugas – tugas pokok dalam pemerintahan antara waktu tetapi juga karena berdasarkan kewenangan yang di berikan oleh negara melalui tugas – tugas bagi seorang penjabat yakni ikut mengelola pergantian di birokrasi dan kewenangan budgeting dalam program kerja dalam dua tahun ke depan, pungkas bung Benny menutup pesan rilisnya. (Zack).