Pembangunan Fisik DD 2019 -2020 Pekon Waya Kruy Terbengkalai Ketua BHP Pertanyakan Dananya Dikemanakan

(pelitaejspress.com)-PRINGSEWU-(pelitaekspres.com)-Pembangunan fisik Dana Desa(DD) 2019-2020 di Pekon Waya Kruy ,Kecamatan Banyumas ,Kabupaten Pringsewu terbengkalai Badan Hippun Pemekonan (BHP) Pekon setempat Toni Z mempertanyakan Dananya di kemanakan pasalnya pembangunan DD tahun 2019 maupun tahun 2020 tersebut sudah jelas ada anggarannya .

“Dananya itu dikemanakan saya sendiri tidak mengerti karena saya jadi Ketua BHP baru tahun 2020 kalau tahun sebelumnya 2019 saya sama sekali tidak mengerti jangankan tahun yang lalu tahun 2020 saja saya sebagai ketua BHP tidak mengerti dan setahu saya hanya membangun dua sumur bor yang ada di Dusun tiga dan di belakang mesjid ini” ujar Toni Z saat ngobrol bareng di sela sela kerja bakti di mesjid pekon Waya Kruy Selasa (1/9)

Lanjut Toni Z kalau pembangunan yang menggunakan DD tahun 2019 setahu dirinya yakni pembangunan Gedung Serba Guna(GSG) senilai Rp 429,394,060,-dan pembangunan Tempat Pendidikan Al’Quran (TPA) sebesar Rp 175 juta dan tahun ini 2020 yakni pembangunan Sumur Bor di dua titik satu di Dusun 3 dan satu titik dibelakang mesjid Waya Kruy

Namun ketua BHP tersebut saat ditanya wartawan kenapa pembangunannya mangkrak sampai sekarang seperti pembangunan TPA tahun 2019 plapon belum terpasang ,WC belum selesai dan listrik belum terpasang serta pembangunan GSG sudah banyak yang retak serta pembangunan di tahun 2020 Sumur bor senilai Rp 77 juta lebih per Titik terbengkalai dan sampai saat ini belum juga beres ketua BHP tersebut mengatakan itu sudah tugas wartawan

” Itu kan tugas wartawan ,makanya saya seneng kalau wartawan seperti ini yang datang silahkan kalau ada kesalahan luruskan ada kerugian negara ya kembalikan agar masyarakat ini mengerti dan Kakon nya juga mengerti mana saja kewajiban yang mestinya diselesaikan “pintanya

Berdasarkan penelusuran wartawan di lapangan Selasa(1/9) apa yang dikeluhkan masyarakat setempat benar adanya pekerjaan yang menggunakan DD 2019 maupun 2020 seolah olah pekerjaan tersebut tidak ada dananya sehingga pekerjaan jadi mangkrak dan terkesan dibiarkan .

Pendamping Pekon Waya Kruy Ferdian Yuli Aditia saat di hubungi melalui ponselnya Selasa(1/9) mengatakan bahwa dirinya sudah mengundurkan diri sebagai pendamping Pekon Waya Kruy sejak Desember 2019 yang lalu sehingga saat ditanya apa saja pembangunan pisik DD 2020 di pekon Waya Kruy dirinya mengaku tidak mengetahui tetapi kalau pembangunan fisik 2019 pembangunannya GSG dan TPA di dusun 3 dan tidak mau mengatakan alasan pengunduran dirinya

“Kalau pembangunan fisik DD tahun 2020 dipekon Waya Kruy saya tidak tahu karena saya bukan pendamping lagi di Pekon tersebut sejak Desember tahun lalu saya sudah mengundurkan diri “terang Ferdian

Beredar informasi dikalangan pejabat di Banyumas dan Pringsewu bahwa mangkraknya pembangunan fisik yang mengunakan DD tahun 2019 dan tahun 2020 di Pekon Waya Kruy diduga kuat pelakunya yakni Kakon setempat ,Sekretaris Pekon dan Bendahara Pekon setempat.

Sementara yang bersangkutan Kakon Waya Kruy Khoiri maupun sekretaris Pekonnya Uyung saat didatangi ke kediamannya Selasa (1/9)siang untuk dimintai keterangan terkait terbengkalainya pembangunan yang mengunakan DD tahun 2019 dan DD tahun 2020 yang bersangkutan tidak bisa ditemui walaupun masyarakat setempat mengatakan mereka itu baru saja pulang dari Pringsewu dan baru masuk rumah.(tim)

 

Tinggalkan Balasan