(pelitaekspres.com) –LAMBAR- Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lampung Barat Partinia Parosil Mabsus, menegaskan pentingnya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga kondusifitas daerah dengan bersikap bijak di media sosial.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP tingkat Kabupaten Lampung Barat, di Aula Rumah Sakit Alimuddin Umar, Kecmatan Balik Bukit, Kamis 18 Desember 2025.
Partinia mengingatkan bahwa etika dan unsur edukasi harus selalu dijunjung tinggi dalam setiap aktivitas bermedia sosial. ASN, katanya, tidak boleh menjadi pihak yang justru memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya.
“Jangan jutru ASN menjelek-jelakkan Pemerintah dimedia sosial. Dalam bermedia sosial itu etika, unsur edukasi harus dijunjung tinggi,” kata Partinia Parosil Mabsus.
Ia juga menekankan agar ASN senantiasa menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah. Menurutnya, kehadiran aparatur negara harus mampu menyejukkan suasana, apalagi di tengah situasi bangsa yang sedang diwarnai berbagai tantangan.
“Karena kita adalah bagian dari pemerintah, tugasnya membenahi Kabupaten Lampung Barat,” jelasnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Nukman, menyoroti adanya peringatan HUT ke-26 DWP dengan menggelar lomba merias tumpeng dengan bahan baku lokal. Menurutnya kegiatan tersebut memiliki nilai positif.
“Kegiatan ini memiliki nilai yang positif, selain memanfaatkan bahan baku lokal, juga menambah kebersamaan dan kekompakan dalam merias tumpeng sebagus mungkin,” ungkapnya.
Nukman menyampaikan, DWP ke-26, ia berharap ke depan DWP semakin jaya da bermartabat serta bekomitmen dalam mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat.
Ditempat yang sama, ketua DWP Kabupaten Lampung Barat Ny. Zelda Naturi Nukman mengatakan, peringatan ulang tahun ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan menjadi refleksi atas peran dan kontribusi DWP dalam memajukan daerah.
Ia mengajak untuk menjadikan DWP sebagai organisasi yang tidak hanya aktif dalam kegiatan, tetapi juga hidup dalam nilai dan karya nyata.(nsr)


