Panitia Transit SS Ke-18 Klasis Yapen Selatan Melepas 171 Orang Peserta Menuju Sorong.

(pelitaekspres.com) -YAPEN- Pesta Iman Sidang Sinode GKI Ke-XVIII yang dilaksanakan sejak 18-24 Juli 2022 di Waropen telah resmi berakhir. Peserta resmi maupun para pengembara yang hadir memberikan semangat dan warna warni suasana persidangan demi suksesnya momen bersejarah dalam 5 tahun sekali ini beransur meninggalkan Waropen melalui beberapa wilayah transit Yapen, Biak dan Nabire.

Sekretaris Panitia Transit SS XVIII GKI di Tanah Papua Klasis Yapen Selatan, Aleks Kiriweno menjelaskan bahwa tugas panitia sesuai keputusan BP AM Sinode adalah hendaknya memfasilitasi perjalanan tamu-tamu yang menuju ke Waropen pergi pulang khusus melalui Serui Klasis Yapen, Rabu, 27/07/22.

Tugas menfasilitasi antara lain ungkap Sekretaris Panitia adalah melayani tarnsportasi, kebutuhan makan minum serta menfasilitasi melalui jemat-jemat jika para tamu kita peserta menginap/bermalam. Hingga hari ini (Rabu, 27/07/2022), kami panitia transit melepas 171 orang peserta dan para pengembira yang datang dari beberapa klasis yaitu klasis Sorong, Raja Ampat, Aifat, Ayamaru, Fakfak, dan klasis Abun Tambrau yang akan berangkat dengan KM Dobonsolo rute Serui menuju Sorong, tandasnya.

Kami bersyukur dan berterimakasih karena para peserta ini boleh hadir ditengah-tengah jemaat, bersama-sama dengan warga jemaat, pelayanan ditengah jemaat sudah berlangsung. Apapun yang warga jemaat sudah siapkan untuk melayani jika ada kekurangan kami mohon maaf.

Sebagai sesama warga GKI, kita patut mengucap syukur kepada Tuhan karena kebersamaan ini bisa kita lakukan dengan baik, sesama warga GKI yang berada klasis diluar Serui baik yang di Papua dan Papua Barat, urainya.

Hari ini dengan melepaskan tim peserta dan pengembira ini adalah tim yang jumlah cukup banyak dan ini merupakan tim terakhir, kami lepas dari panitia transit selama beberapa hari mereka berada di Serui. Setelah kami lakukan pengecekan ke tiap jemaat tidak ada lagi peserta sehingga ini merupakan kloter terakhir yang meninggalkan Serui.

Harapannya dengan kekompakkan dan kebersamaan sesama warga GKI tetap kita pupuk, sehingga tidak saja kalangan diatas ditingkat Sinode hingga Klasis-klasis yang menjaga kebersamaan tetapi harus dibangun kebersamaan GKI di tanah Papua dibangun dari jemaat-jemaat. Dan ini kita bisa jumpa dan berbaur antara satu jemaat dengan jemaat yang lain, bebernya.

Peserta yang terakhir ini mereka akan arak-arakan dari Kantor Klasis ini menuju pelabuhan dengan suasana yang akan dimeriahkan oleh tim Tabur dari tim pengembira dari Klasis Raja Ampat.

Pada kesempatan yang sama Penanggungjawab Suling Tabur Klasis Raja Ampat Jemaat Alfa Omega Waisai, Noak Manggaprouw mengatakan bahwa ketika rencanannya bersama tim untuk hadir di kota berjuta Bakau Waropen, ini karena kemurahan Tuhan.

Menurut Noak sebagai penangungjawab di PKB dan juga sebagai Manananwir besar asal Suku Biak di Raja Ampat bahwa kehadiran tim Tabur ke Waropen ini kebetulan, “kalau bukan Sidang Sinode kami tidak akan hadir dikota berjuta-juta Bakau Waropen yang belum pernah kami injak”, tandasnya.

Kami tim suling Tabur ini ingin bawah dan tampilkan di Waropen sebagai contoh, dan kami yakin berdampak kesan yang positif dengan kehadiran kami selama menghadiri giat momen bersejarah di tanah Bakau Waropen.

Kehadiran kami tim suling tabur Raja ampat mempunyai satu tujuannya yaitu ingin menghibur warga Waropen dan juga peserta sidang sinode XVIII yang telah selesai bersidang dan hingga saat ini kami ingin tampilkan terakhir kepada semua.

Kami apresiasi pelayanan yang telah diberikan selama ini kepada kami semua peserta baik oleh Panitia utama di Kabupaten Waropen dan juga Panitia transit di Serui Yapen yang telah melayani kami.

Dari awal kehadiran tim hingga saat ini akan balik ke Klasis-klasis masing, sungguh luar biasa kepada kami. Tuhan berkati kita semua dan sampai jumpa pada Sidang Sinode di Kabupaten Teluk Wondama tahun 2027. (Zack).

Tinggalkan Balasan