(pelitaekspres.com) –INDRAMAYU – Proses seleksi calon Direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Tahun 2025 menuai sorotan publik. Setelah sebelumnya delapan orang peserta diumumkan lolos seleksi administrasi, secara mengejutkan satu nama digugurkan tanpa pemberitahuan resmi kepada masyarakat.
Ketua Panitia Seleksi, Aep Surahman, menjelaskan bahwa proses pendaftaran seleksi Direksi Perumdam Tirta Darma Ayu terbuka untuk umum dan tidak dibatasi bagi siapapun yang memenuhi persyaratan.
“Dari sejumlah pendaftar, kami melakukan seleksi berkas berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan. Delapan orang yang memenuhi syarat telah kami umumkan melalui kanal resmi Diskominfo Indramayu,” ujar Aep saat ditemui di ruang Sekretaris Daerah Indramayu, Senin (22/09/2025).
Namun, publik dikejutkan dengan kabar bahwa salah satu dari delapan peserta yang sebelumnya dinyatakan lolos, yakni Wawan Sugiarto, STP, warga Kecamatan Indramayu, ternyata digugurkan. Saat dikonfirmasi, Aep mengungkapkan alasan pengguguran tersebut, namun tanpa kejelasan apakah informasi ini akan disampaikan resmi kepada masyarakat.
“Kita akan informasikan nanti pada tahapan seleksi berikutnya kepada publik. Yang bersangkutan gugur karena merupakan seorang PNS namun tidak menyertakan surat izin dari dinas terkait untuk mengikuti seleksi ini,” jelasnya singkat.
Langkah panitia seleksi yang tidak segera mempublikasikan perubahan daftar peserta menimbulkan tanda tanya. Padahal sejak awal, proses seleksi ini dijanjikan akan berlangsung secara transparan dan akuntabel.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pemerhati kebijakan publik di Indramayu mulai mempertanyakan integritas proses seleksi ini. Mereka menilai, alasan pengguguran peserta seharusnya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui saluran resmi, guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan seleksi direksi perusahaan milik daerah tersebut.
“Kalau dari awal delapan orang diumumkan lolos, lalu satu gugur karena masalah administratif, ya harus diumumkan kembali secara terbuka. Jangan terkesan ditutup-tutupi,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Dengan gugurnya satu peserta, kini tersisa tujuh calon yang akan melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya. Masyarakat berharap proses ini dapat benar-benar dijalankan secara profesional dan transparan, tanpa intervensi atau konflik kepentingan, sebagaimana komitmen awal yang telah disampaikan panitia seleksi.
Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Panitia Seleksi diharapkan segera merespons kritik publik dan memperbaiki komunikasi serta penyampaian informasi kepada masyarakat agar proses seleksi ini tidak kehilangan legitimasi. (Wira)