Muhammad Musa’ad Sampaikan Apresiasi Atas Kunjungan Menteri Desa Ke Tanah Papua

(pelitaekspres.com)-PAPUA-Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua, DR. Drs. H. Muhammad Musa’ad, M.Si,  mewakili Gubernur  Provinsi Papua menyampaikan apresiasinya yang tinggi atas kunjungan dan perhatian Menteri Desa, PDTT  beserta Istri dan rombongan ke tanah Papua, sekaligus Mengucapkan Selamat Datang di Tanah Papua kepada Pak Menteri Desa, Dr (HC). Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd untuk yang pertama kali di Tanah Papua.

Musa’ad mengaku kehadiran Menteri Desa, PDTT adalah suatu kesempatan yang diberikan Tuhan bagi Tanah Papua, agar pak mentri sendiri dapat menyaksikan dan menilai Papua dari dekat, agar dalam kebijakan yang diambil melalui Kementerian Desa, PDTT akan ada perhatian serius bagi Tanah Papua, terutama kebijakan pembangunan di kampung-kampung yang dilahirkan oleh pemerintah pusat.

“Selama ini kita terlena dan seperti terhipnotis dengan tambang yang terlihat memberikan manfaat kepada Papua. Nyatanya sebanyak 70 persen rakyat Papua di Kampung berprofesi sebagai Petani, sehingga kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, PDTT dan IFAD dalam Program Tekad kali ini sangat tepat, agar potensi dan juga persoalan yang menghambat potensi tersebut menjadi terpecahkan hasil pertanian,” kata Musa’ad dalam sambutannya dalam Kegiatan Startup dan Workshop Provinsi Program Transformasi Ekonomi kampung terpadu (Tekad) di Hotel Swiss Bell jayapura Kamis 9 September 2021.

Lebih lanjut, Musa’ad mengatakan bahwa membangun Papua, harus dilakukan dengan hati yang tulus, dimana dirinya menilai bahwa apa yang telah dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi bagi tanah papua sangat baik, segala akses dibuka, namun Asisten Dua Sekda Prov. Papua tersebut menyampaikan bahwa, adalah suatu ketidakadilan jika saat ini membandingkan pembangunan yang ada di Papua dengan daerah lain di luar Tanah Papua, sebab papua mulai melakukan pembangunan dengan aktif pada tahun 2002 dengan alokasi dana Otsus sebesar 1,2 Triliun meningkat dari tahun 1999-2000 itu APBD Papua hanya 900 Juta, jadi saat ini jika hanya membandingkan pembangunan dengan Papua saat ini dengan dana Otsus untuk Prov. Papua dan Papua Barat yang berjumlah 14 Triliun pun masing sangat sedikit, dimana setelah di bagi dua, 5,7 Triliun di Papua akan dibagi kedalam 28 kabupaten dan 1 Kota. Oleh sebab itu, Pemerintah Prov. Papua memberikan Apresiasi yang sebesar besarnya kepada IFAD yang terus memberikan Perhatian bagi Tanah Papua melalui program Tekad, yang sebelumnya bernama PPDM.

Lanjut Musa, mayoritas penduduk Papua hidup di daerah hutan dan daerah pinggiran. Mereka banyak yang bercocok tanam, namun masih dengan cara-cara lama, belum tersentuh dan belum mengenal teknologi, oleh sebab itu sentuhan pendampingan dengan cara yang dilakukan pada masa PPDM maupun saat ini berganti baju menjadi Tekad, sangatlah penting, guna menata kemampuan masyarakat secara pengetahuan dan teknologi.

“Tapi saya yakin dengan kehadiran Pak Menteri ini bisa dampak positif bagi pelaksanaan pembangunan di Tanah Papua terutama yang ada di Kampung kampung, oleh sebab itu dirinya menegaskan terkait permintaan Kepala Dinas DPMK dan OAP Prov. Papua tentang permintaan Penambahan Kabupaten Dampingan TEKAD untuk dinaikan jumlahnya agar nampak berkeadilan bagi 5 wilayah pembangunan yang telah di klaster menurut wilayah adat,” sehingga apa yang disampaikan Kepala Dinas DPMK dan OAP adalah hal yang sama dengan keinginan Pak Gubernur Prov. Papua bapak Lukas Enembe, oleh sebab itu dirinya menegaskan kembali permintaan Penambahan Kabupaten Dampinga Tekad di Tahun 2022 kepada Menteri Desa dan juga IFAD selaku lembaga Donor, ucapnya.

Kegiatan Pembukaan Startup dan Workshop Provinsi yang juga disaksikan secara Virtual melalui Zoom Oleh IFAD dan Lembaga Mitra lainnya diakhiri dengan kunjungan Menteri Desa, PDTT yang didampingi oleh Bupati Kabupaten jayapura dan Bupati Yahukimo serta Asisten II Sekda Prov. Papua dan Kepala DPMK dan OAP menyambangi Kampung Nendali di Distrik Sentani Timur untuk melihat kegiatan budidaya ikan air tawar di danau sentani,  Gus Halim dan Istri serta Rombongan kemudian mengakhiri rangkaian kegiatan hari kamis tersebut dengan melakukan makan bersama di restoran Dapur Papua yang terletak di sekitar danau sentani. (Jhon | iD)

Tinggalkan Balasan