(pelitaekspress.com) – KEP. YAPEN – Pandemi Covid-19 belumlah berlalu, itulah pernyataan yang bisa dirangkum dari pengamatan terhadap aktifitas warga di Kepulauan Yapen yang diperkuat dengan adanya seruan memperhatikan protocol kesehatan, 04/02/2021.
Memasuki awal bulan ini di tahun 2021, muncul pertanyaan masyarakat terkait situasi terakhir di Kabupaten Kepulauan Yapen mengenai informasi terkini perkembangan Kasus Covid-19, karena untuk mengetahui data falid rasanya sulit bagi masyarakat pada umumnya.
Yapen sesungguhnya termasuk Zona Apa?, Hijau-kah? Kuning, Merah atau-kah sudah termasuk Zona aman terhadap wabah Pandemi Covid-19 ini. Data dan informasi menjadi sulit diakses oleh publik di Yapen, semua aktifitas warga sepertinya sudah kembali Normal.
Kepada media dalam pers realis, para aktifis Koalisi penegak Keadilan (KpK) Yapen bahwa dalam aktifitas pemantauan dilapangan, rupanya peran Tim Gugus Tugas Kabupaten dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19 sudah tidak efektif bekerja, dan rupanya ada sejumlah persoalan di dalam yang perlu mendapat perhatian Kepolisian dan Kejaksaan jelas dalam pers realis.
Bahwa ada berbagai persoalan diantaranya adalah Dana penanganan Pandemi Covid-19 yang telah di proyekan pada pihak ke tiga, selain itu ada Uang kerja dari Asuransi (Jaminan Papua Sehat) yang belum di bayarkan selama 8 bulan.
Menurut uraian dalam pers tersebut bahwa lebih lagi adanya kondisi pasien positif Covid-19 ini lebih banyak adalah karyawan – karyawan satu dua Perusahan ternama yang ada di Kota Serui, serta adanya pasien Covid-19 yang sedang dalam Isolasi mandiri, namun tidak di awasi sehingga dengan muda beraktifitas dan berinteraksi dengan orang lainnya.
Selain kondisi-kondisi tersebut, dapat juga kita melihat kondisi RSUD Serui yang semakin tidak terawat. Bagaimana bisa memberikan pelayanan prima/maksimal kepada pasien umum apalagi menghadapi wabah Pandemi Covid-19 jika kondisi ini dibiarkan terus tuturnya.
Kepada media Ketua KpK Yapen Benyamin Wayangkau, SE menegaskan bahwa temuan kasus-kasus diatas sangat berpengaruh Negatif terhadap masyarakat Yapen dan ini ancaman serius bagi rakyat kita tegasnya.
Menurut Ketua KpK bahwa tim pemantaunya telah melakukan pembicaraan langsung dengan petugas Kesehatan. Petugas Kesehatan terutama di RSUD Serui banyak yang mengelu dan tidak lagi konsen bekerja mengurus Pasien Covid-19.
Ditegaskan Ketua KpK Yapen Bung Benny sapaan akrabnya bahwa karena soal Honor 8 bulan itukan belum di bayar. Sementara Kabupaten Kepulauan Yapen sampai hari ini bukan masuk dalam Kategori yang di Rekomendasikan sebagai rumah Sakit Rujuk, sehingga sangat melanggar Aturan.
Menurut Wayangkau, bahwa dengan kondisi situasi yang terjadi diatas, maka secara sangat jelas kita melihat Kepala Daerah dalam hal ini Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen sengaja menabrak aturan, dan ini sangat fatal bagi masyarakat Yapen ungkapnya.
Sampai hari inikan kita belum melihat langka – langka penanganan secara jelas, Kita bisa di ingatkan kembali kondisi satu pasien waktu yang dirujuk ke Biak, inikan sekedar Pencitraan saja itu, biar di puji banyak orang karena di liput media ungkapnya.
Kami minta Penegak hukum terutama Kejaksaan Negeri Serui untuk perlu lakukan pemeriksaan penggunaan Dana Covid-19, pasti Adam tolak Hawa, Hawa tolak Ular, hal ini nanti terjadi.
Selaku Aktifis penegak keadilan Ketua KpK Yapen Benyamin Wayangkau, SE beserta tim pemantaunya meminta kepada KAJARI Serui untuk Memeriksa Penggunaan Dana Covid-19 itu.
Apakah sudah ada Pembentukan Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Yapen sebagaimana yang di Perintakan Surat Edaran Mendagri Nomor 440/5184/SJ tertanggal 17 September 2020 tentang Pembentukan Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Daerah dan Perpres Nomor 108 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sebab Serui hari ini seperti sudah kembali Normal, mungkinkah juga karena faktor Rapid Tes yang mudah di peroleh pada setiap Apok di Serui, Saya melihat dibeberpa Kota seperti di Biak, Kota Jayapura, Kota Timika, ini Tim Satgas Covidnya bekerja full time, sampai pada tingkat Puskesmas, kok di Yapen tidak seperti begitu, (ed.zri)