(pelitaekspres.com) – BANDAR LAMPUNG – Fenomena macet Merak – Bakauheni sehingga menyebabkan terganggunya arus mudik keluar masuk Jawa Sumatera saat lebaran Idul Fitri yang lalu menunjukkan ketidaksiapan Kementerian Perhubungan dan ASDP dalam mengantisipasi transportasi Jawa – Sumatera. Hal tersebut dipaparkan Andi Surya, Akademisi Universitas Mitra Indonesia (UMITRA).
Disebutkannya, bahwa ini merupakan implikasi dari ‘bottle neck’ akibat sumbatan volume arus kendaraan yang menumpuk di Bakauheni dan Merak, sementara kapal penyeberangan tidak mampu melayani meski pun pemerintah melalui ASDP membuka jalur penyeberangan baru di pelabuhan Panjang Bandar Lampung, lanjut Andi Surya.
“Beberapa tahun lalu ketika saya masih di DPD RI, beberapa kali saya sudah sampaikan kepada Pemerintahan Jokowi melalui Kepala Bappenas Adrinov Chaniago, bahwa solusi Jembatan Selat Sunda akan sangat riskan jika dihentikan oleh Presiden Jokowi”, Urai Andi Surya.
Dilanjutkannya, “Dihentikannya proyek JSS akan menyebabkan sumbatan luar biasa di penyeberangan ASDP Merak Bakauheni, di sisi lain diperparah dengan dibangunnya Tol Sumatera sehingga volume kendaraan yang masuk ke Bakauheni semakin bertambah signifikan”, Sebutnya.
“Sekarang terbukti, Pemerintah cenderung tidak mampu menyiapkan pelayanan penyeberangan yang memadai terkhusus pada hari-hari besar dan libur. Oleh karena itu saya mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dibuka kembali dan dikaji agar keterhubungan transportasi Jawa – Sumatera semakin optimal”, Ujar Anggota DPD RI presiode 2014- 2019 ini.(*)