Luar Biasa! Judi Tembak Ikan Merajalela di Kisaran, Seolah Tidak Takut Dirazia

(pelitaekspres.com) – ASAHAN – Aktivitas perjudian dengan modus mesin ketangkasan tembak ikan semakin hari semakin tidak terkendali. Keberadaannya terus menjamur bak cendawan di musim hujan.

Salah satu lokasi yang menjadi pusat perjudian ini berada di kompleks Ruko Graha Terminal Kisaran. Di sana, terdapat beberapa tempat perjudian yang memanfaatkan mesin-mesin canggih untuk menarik perhatian warga, menjanjikan harapan semu menjadi kaya dengan mengadu nasib.

Secara geografis, lokasi perjudian ini sangat dekat dengan tempat ibadah. Bahkan, jaraknya hanya selemparan batu dari Masjid Agung Ahmad Bakrie Kisaran dan Kantor Bupati Asahan. Tak hanya itu, lokasi ini juga berada tidak jauh dari Kantor Polres Asahan dan Kodim 0208 Asahan. Namun, hingga kini, aktivitas tersebut tampak sulit dihentikan oleh aparat penegak hukum.

Maraknya perjudian tembak ikan di kawasan penduduk ini memunculkan pertanyaan besar: apakah aparat penegak hukum menyadari keberadaan tempat-tempat tersebut atau justru sengaja membiarkannya?

“Bisa jadi aparat kepolisian di Asahan enggan merazia lokasi-lokasi perjudian tersebut. Seperti yang kita tahu, tempat ini dijaga oleh pria berambut cepak,” ujar Ferry Matondang, seorang jurnalis televisi swasta nasional, pada Sabtu (16/11/2024).

Ferry juga menyampaikan kekhawatirannya sebagai orang tua. “Kami takut anak-anak kami akan terpengaruh dengan permainan judi tembak ikan ini,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara Polres Asahan, Kodim 0208 Asahan, dan Subdenpom 1/1-4 Kisaran untuk memberantas praktik perjudian tembak ikan tersebut.

“Saya yakin, pihak kepolisian sebenarnya mengetahui keberadaan lokasi-lokasi perjudian ini. Namun, mungkin mereka enggan bertindak karena khawatir terjadi salah paham atau bahkan konflik dengan pria-pria berambut cepak yang menjaga tempat itu,” ungkap Ferry.

Ferry juga menilai maraknya aktivitas perjudian ini telah menyebabkan keresahan di masyarakat, terutama di kalangan ibu-ibu. Mereka khawatir anggota keluarganya, terutama anak-anak, terpengaruh untuk ikut bermain judi tembak ikan yang kini merambah hingga ke tingkat kelurahan, desa, dan dusun.

Menurut Ferry, keberadaan judi tembak ikan ini sangat bertentangan dengan visi dan cita-cita pemerintah pusat yang berupaya menjaga nilai-nilai moral di masyarakat. (Doni)

 

Tinggalkan Balasan