LPPM Darmajaya Evaluasi PKM BEM 2025: Solar Energy dan Sistem SERASI di Desa Sidodadi

(pelitaekspres.com) –PESAWARAN – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal terhadap Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Tahun Anggaran 2025 di Desa Sidodadi, Pesawaran pada Senin (17/11/2025).

Program ini mengusung judul “Implementasi Solar Energy dan Sistem Informasi SERASI sebagai Inovasi dalam Mewujudkan Desa Digital dan Energi Ramah Lingkungan di Desa Sidodadi.” Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Monev menghadirkan dua reviewer, yakni Prof. Dr. Dyah Indriyana K., S.T., M.Sc. dari Universitas Lampung dan Prof. Dr. Anuar Sanusi, S.E., M.Si. dari IIB Darmajaya. Keduanya memberikan arahan dan evaluasi kepada tim pengabdian yang diketuai oleh Yan Aditya Pratama, S.Pd., M.Pd., M.M. (Program Studi Manajemen). Tim tersebut beranggotakan Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I. (Sistem Komputer), Dr. Sri Lestari, S.Kom., M.Cs. (Teknik Informatika), serta perwakilan BEM 2025. Turut hadir Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IIB Darmajaya, Dona Yuliawati, S.Kom., M.T.I., dan Kepala Desa Sidodadi, Tunggal.

Ketua program, Yan Aditya Pratama, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menjawab permasalahan nyata di Desa Sidodadi. “Program ini kami jalankan bersama BUMDes Sidodadi, Pokdarwis Cuku Nyinyi, dan kelompok UMKM untuk mengatasi keterbatasan penerangan di kawasan wisata mangrove serta rendahnya literasi digital masyarakat desa,” jelasnya. Metode Participatory Action Research (PAR) diterapkan melalui observasi, pelatihan, pendampingan, dan penyusunan panduan keberlanjutan.

Program ini mencakup tiga kegiatan utama: instalasi dan pemeliharaan solar panel, pengembangan wisata desa digital, serta pembuatan konten promosi UMKM. Sebanyak 20 pelaku UMKM dilatih dalam literasi media, storytelling, fotografi produk, dan pemanfaatan TikTok sebagai media promosi.

Menurut Yan, masyarakat menunjukkan kemajuan signifikan. “Tim Local Hero telah mampu membuat konten promosi secara mandiri yang menampilkan identitas UMKM secara berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam aspek infrastruktur, pemasangan solar panel menyediakan sumber energi ramah lingkungan bagi kawasan wisata mangrove. Sementara itu, penerapan Sistem Informasi SERASI membantu masyarakat dalam promosi pariwisata dan pemasaran produk UMKM secara daring.

Kepala Desa Sidodadi, Tunggal, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi program. “Kami sangat terbantu. Penerangan di kawasan wisata mangrove kini lebih baik dan masyarakat mulai memahami pentingnya teknologi digital,” katanya. Ia berharap kegiatan ini memberikan dampak jangka panjang bagi desa.

Reviewer Monev, Prof. Dyah Indriyana, menilai bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Integrasi energi terbarukan dan digitalisasi desa adalah langkah positif,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Anuar Sanusi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam keberlanjutan program. “Kemandirian masyarakat menjadi indikator keberhasilan pengabdian,” tegasnya.(**)

Tinggalkan Balasan