Pemkot Blitar mampu mempertahankan predikat membanggakan itu. Selain berkat kerja keras para abdi negara di lingkup Pemkot Blitar juga konsisten dalam menjaga. Yakni menjaga keberlangsungan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah.
“Ini yang paling berat. Jadi konsisten mempertahankan sejak tahun 2010 hingga 2020 ini,” ungkap Pjs Wali Kota Blitar Jumadi, Senin (19/10).
Kota Blitar, kata dia, baru saja mendapatkan predikat opini WTP dari BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2019. Penyerahan predikat itu dihadiri langsung Pjs Wali Kota Blitar Jumadi di Convention Hall Lantai III Grand City Surabaya. Gubernur Jawa Timur menyerahkan langsung penyerahan opini WTP kepada Pjs Wali Kota Blitar Jumadi. Penyerahan disaksikan sejumlah pejabat di lingkup pemerintah provinsi Jawa Timur dan para kepala daerah.
Jumadi mengatakan Kota Blitar patut berbangga. Karena menjadi teladan. Kota Blitar merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang mampu menyabet predikat opini WTP dari BPK sebanyak 10 kali berturut-turut. Sejak 2010 hingga sekarang mampu mengelola keuangan sesuai dengan standar perundangan dan patuh aturan. “Pengelolaan keuangan patuh dengan undang-undang. Selain itu fungsi aparat pengawasan internal (APIP) berjalan dengan baik,” tambah Jumadi.
Jumadi juga menjelaskan lagi banyak yang menjadi pertimbangan kenapa Kota Blitar mampu mempertahankan opini WTP. Salah satu yang paling mudah dipahami yakni konsisten dan mampu membangun SDM dengan baik. Setiap tahun ada pergeseran SDM. Tetapi para ASN bisa menjaga ritme pengelolaan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah. Tentunya lagi yakni satu kata.
“Inilah hasilnya. Berkat kerja keras teman-teman di Pemkot Blitar, akhirnya bisa mempertahankan opini WTP hingga 10 kali,” katanya.
Guna mempertahankan agar Kota Blitar bisa mempertahankan tahun depan, Jumadi sudah berupaya menyiapkan perencanaan yang matang. Bersama Sekretaris Daerah (sekda) Rudy Wijonarko dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan organizing. Dia menyebut seperti adanya forum mingguan yang beberapa minggu ini digaungkan.
Menurut Jumadi, forum tersebut merupakan salah satu cara untuk deteksi dini. Ketika ada permasalahan bisa langsung diidentifikasi.
“Agenda forum mingguan setiap awal pekan ini dalam rangka menjaring dan identifikasi. Soal penyerapan anggaran misalnya. Ketika ada masalah bisa langsung diambil langkah-langkah penyelesaiannya. Tindakan preventiflah,” kata pria ramah ini (Hms/tar)