(pelitaekspres.com) –SERUI – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen bekerja sama dengan Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) memberikan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada 155 siswa-siswi baru dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA YPK PENABUR Serui, Senin (14/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dini terhadap penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja serta mendorong pola hidup sehat dan bertanggung jawab. Edukasi disampaikan oleh dr. Melly dari KPA, didampingi Andika Paiman, serta dari YPKM hadir Max Nenepat bersama Bidan Nona Kambu.
Dalam pemaparannya, dr. Melly menjelaskan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan bila tidak ditangani, dapat berkembang menjadi AIDS. Ia menekankan bahwa HIV hanya menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah yang terinfeksi, penggunaan jarum suntik tidak steril, transplantasi organ dari donor terinfeksi, serta dari ibu ke anak saat hamil, melahirkan, atau menyusui.
“HIV tidak menular melalui kontak sosial seperti bersalaman, berpelukan, atau berbagi makanan. Yang perlu kita perangi adalah virusnya, bukan orangnya,” tegas dr. Melly.
Ia juga menyoroti pentingnya menghapus stigma terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Menurutnya, diskriminasi hanya akan memperburuk keadaan dan menghambat penderita mendapatkan akses pengobatan. “ODHA bisa hidup sehat, sekolah, bekerja, bahkan menikah, asalkan menjalani terapi ARV dengan baik dan menjaga pola hidup sehat,” tambahnya.
Selain edukasi tentang HIV/AIDS, tim juga mengangkat topik pacaran sehat di usia remaja. Siswa-siswi diimbau untuk tidak terlibat dalam hubungan seksual di luar pernikahan dan menjadikan masa remaja sebagai waktu untuk membangun diri, belajar, serta menjaga masa depan.
“Pacaran yang sehat itu saling menyemangati dalam belajar dan cita-cita, bukan melibatkan hal-hal yang bisa membahayakan masa depan seperti seks bebas, kehamilan dini, atau infeksi menular seksual,” ujar dr. Melly.
Kegiatan edukatif ini menjadi bagian dari rangkaian MPLS 2025 yang mengangkat tema “Bangkit, BerkReasi, Berprestasi.” Sekolah berharap peserta didik baru memiliki pemahaman yang lebih luas, tidak hanya soal lingkungan sekolah, tetapi juga tentang pentingnya menjaga kesehatan dan tanggung jawab sosial sejak usia dini.