Konsultasi Publik Pertama (KP-1) Revisi RTRW Yapen 2025–2044: Pemkab Libatkan Multistakeholder Bahas Arah Pembangunan Wilayah

(pelitaekspres.com) –SERUI- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Konsultasi Publik Pertama (KP-1) dalam rangka Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Yapen Tahun 2025–2044. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Silas Papare, Serui, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy.

Konsultasi publik ini menjadi tonggak awal penting dalam proses penyusunan dokumen perencanaan tata ruang jangka panjang, yang bertujuan untuk menjawab dinamika dan tantangan pembangunan wilayah Kepulauan Yapen secara komprehensif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Bupati Benyamin Arisoy menegaskan pentingnya revisi RTRW yang telah berlaku selama lebih dari satu dekade, mengingat adanya perubahan regulasi strategis nasional seperti Undang-Undang Cipta Kerja serta Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2021 yang mengatur tentang cara penyusunan dan peninjauan kembali RTRW. Selain itu, perubahan internal seperti kebijakan pembangunan daerah, RPJPD dan RPJMD Yapen juga menjadi dasar dilakukannya penyesuaian pola dan struktur ruang wilayah.

“Melalui forum ini, saya mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan masukan, kritik, dan saran konstruktif demi menghasilkan RTRW yang mampu menjawab kebutuhan masa depan Yapen,” ujar Bupati Arisoy.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak strategis, termasuk:

  1. Mirwan Gani, ST., MM, selaku perwakilan Kepala Bapperida Provinsi Papua (Kabid Perencanaan Kawasan),
  2. Didin Ardiansyah, perwakilan Pusat Pengembangan Informasi Geospasial dan Ilmu Geografi (PPIIG) Universitas Cenderawasih

Tim Ahli RTRW: Junaidi Afdilah, Rini Afridayanti, dan Mei Ardi Wiranoto.

Delegasi dari Bapperida Provinsi Papua: Maryulein Yudian Fieneka, Linda Monim, dan Yulius Tandi Payung

Sesi presentasi utama dalam forum ini dibawakan oleh Junaidi Afdilah, yang memaparkan hasil kajian teknis dan proyeksi arah pengembangan wilayah Kepulauan Yapen untuk dua dekade ke depan. Fokus pembahasan meliputi penyesuaian batas wilayah, potensi pengembangan sektor pertanian-perikanan-pariwisata, ketahanan pangan-lingkungan, konektivitas wilayah, serta mitigasi risiko bencana.

Kegiatan ini juga dihadiri unsur DPRK Yapen, FORKOPIMDA, OPD teknis, para kepala distrik, tokoh adat, akademisi, lembaga adat, LSM, ATR/BPN Yapen hingga BUMD/ BUMN

Dengan mengusung semangat kolaborasi, forum ini diharapkan menjadi wadah penyampaian aspirasi masyarakat dalam menentukan wajah pembangunan ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen hingga tahun 2044.

Tinggalkan Balasan