‎Komisi III DPD RI Gelar Rapat Kerja di SMKN 8 Palembang, Bahas SPMB 2025 dan Penguatan Literasi ‎

(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- ‎Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia menggelar rapat kerja di SMK Negeri 8 Palembang, Senin (15/09/2025), dalam rangka inventarisasi materi pengawasan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Fokus pembahasan kali ini adalah sistem penerimaan peserta didik baru (SPMB) tahun 2025, yang menjadi perhatian publik di berbagai daerah.

‎Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komite III DPD RI Erni Daryanti, anggota Komite III sekaligus Senator asal Sumsel periode 2024–2029 dr. Hj. Ratu Tenny Leriva, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Hj. Mondyaboni, SE., S.Kom., M.Si., M.Pd., Kepala SMKN 8 Palembang Rafli, S.Pd., M.Pd., serta para kepala SMA dan SMK di Palembang dan kabupaten/kota lain.

‎Dalam paparannya, Wakil Ketua Komite III DPD RI Erni Daryanti menegaskan bahwa pelaksanaan SPMB 2025 di Sumatera Selatan sudah berjalan sesuai prinsip keadilan, transparansi, bebas dari diskriminasi, serta terbebas dari praktik pungutan liar.

‎“Untuk sistem zonasi, semuanya sudah sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada permasalahan yang berarti. Bahkan, Sumatera Selatan bisa menjadi contoh baik bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” ungkap Erni.

‎Pernyataan tersebut meneguhkan posisi Sumsel sebagai provinsi yang serius dalam membangun pemerataan akses pendidikan, khususnya di tingkat menengah atas.

‎PLT Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Hj. Mondyaboni mengungkapkan, beberapa tahun lalu SMK Negeri 8 Palembang belum banyak diminati masyarakat. Namun, berkat dukungan penuh Gubernur Sumsel H. Herman Deru dan pembangunan infrastruktur pendidikan, kini sekolah tersebut berkembang pesat dan mulai dilirik calon peserta didik

‎“Selain pembangunan fisik, inovasi di bidang literasi juga menjadi prioritas. Kami menghadirkan perpustakaan luar ruangan atau outdoor library yang diterapkan tidak hanya di Palembang, tapi juga di sejumlah kabupaten. Ini merupakan terobosan agar anak-anak semakin gemar membaca,” jelas Mondy.

‎Ia menambahkan, perkembangan teknologi saat ini harus diimbangi dengan budaya literasi. “Generasi sekarang lebih sering menggunakan gawai dibanding membaca buku. Dengan outdoor library, siswa bisa belajar membaca dengan suasana yang lebih menyenangkan,” terangnya.

‎Terkait penerimaan siswa baru, Mondy menegaskan bahwa seluruh sekolah di Sumatera Selatan telah mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Permendikbud 2025.

‎“Untuk SMK, seluruh proses penerimaan sudah selesai sesuai aturan. Sedangkan untuk SMA, secara umum berjalan lancar meski masih ada beberapa kendala teknis yang akan kita bahas lebih lanjut,” kata Mondy.

‎Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPD RI, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pendidikan yang adil, transparan, dan berkualitas.

‎Tak hanya itu, Mondy juga menyampaikan kabar gembira. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan Sumsel akan menggelar Workshop Artificial Intelligence (AI) untuk guru se-Sumsel. Acara ini menargetkan rekor dunia Guinness Book dengan jumlah peserta mencapai 25 ribu guru.

‎“Antusiasme guru sangat tinggi. Dalam waktu satu minggu saja, pendaftaran sudah penuh. Ini menunjukkan semangat luar biasa para tenaga pendidik dalam menghadapi era digital,” ujarnya bangga.

‎Sementara itu, Kepala SMKN 8 Palembang Rafli menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya tetap mengikuti aturan penerimaan siswa sesuai kuota yang ditetapkan.

‎“Alhamdulillah, di SMKN 8 tidak ada kendala berarti. Namun, kami tetap memberi masukan agar kebijakan nasional lebih memperhatikan kondisi di lapangan,” ujarnya.

‎Lebih jauh, Rafli menekankan bahwa SMKN 8 berkomitmen menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja. “Kami mendatangkan guru dari industri, serta memagangkan siswa dan guru ke dunia usaha. Dengan begitu, keterampilan mereka relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” pungkasnya. (dkd)

Tinggalkan Balasan