Komasa Sumsel 2025–2028 Resmi Dilantik: Langkah Besar Membangun UMKM, Pertanian Terpadu, dan Ekonomi Kerakyatan di Bumi Sriwijaya

(pelitaekspres.com) – PALEMBANG – ‎Aula Asrama Haji Palembang menjadi saksi sejarah baru bagi perjalanan organisasi Dewan Komando Wilayah (DKW) Macan Asia (KOMASA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pada Kamis (4/12/2025), kepengurusan Komasa Sumsel periode 2025–2028 secara resmi dikukuhkan dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Komasa Pusat, H. Khairul Chalid, SE.

‎‎Dalam momen tersebut, Zulhijrian Tina Sari, dengan nama sapaan Bunda Rianty, ditetapkan sebagai Ketua DKW Komasa Sumsel. Ia didampingi puluhan pengurus yang mewakili setiap kabupaten/kota di Sumsel.

‎‎Dalam sambutannya, Ketua Umum KOMASA Pusat, H. Khairul Chalid, memberikan penghargaan mendalam kepada kepengurusan DKW Komasa Sumsel yang dinilai memiliki dedikasi kuat dan rekam jejak kerja nyata di masyarakat.

‎‎Menurutnya, Komasa Sumsel telah menunjukkan performa yang jauh melampaui ekspektasi organisasi, terutama dalam membangun program-program strategis yang langsung menyentuh kebutuhan ekonomi masyarakat kecil.

‎‎“DKW Komasa Sumsel berhasil menjadi contoh yang baik dan terukur untuk DKW-DKW di provinsi lain. Bukan hanya aktif secara organisasi, tetapi mampu menunjukkan kerja konkret di lapangan. Ini bukti bahwa Komasa Sumsel tidak sekadar hadir sebagai organisasi, tetapi sebagai bagian dari kekuatan sosial yang membawa manfaat bagi masyarakat,” tegas Khairul.

‎‎Ia menilai bahwa salah satu keunggulan Komasa Sumsel adalah kemampuannya menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai tokoh masyarakat, yang pada akhirnya menciptakan jaringan kemitraan yang solid. Kemampuan ini, kata Khairul, menjadi energi tambahan dalam memperluas jangkauan program, terutama pada sektor-sektor ekonomi kerakyatan.

‎‎Salah satu poin yang paling disorot oleh Ketum KOMASA Pusat adalah keberhasilan Komasa Sumsel dalam memperkuat dua sektor vital: UMKM dan pertanian terpadu.

‎‎UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, tak terkecuali di Sumatera Selatan. Data pemerintah daerah menyebutkan bahwa Sumsel memiliki lebih dari 6.000 unit UMKM aktif dari berbagai bidang usaha—mulai dari kuliner, kerajinan tangan, fashion, jasa kreatif, hingga usaha berbasis teknologi.

‎‎Khairul menyebut bahwa DKW Komasa Sumsel telah mengambil peran nyata dalam pendampingan, pembinaan, serta membantu memperluas akses UMKM ke pasar yang lebih kompetitif.

‎‎Menurutnya, langkah-langkah Komasa Sumsel ini selaras dengan arah pembangunan nasional yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi berbasis rakyat.

‎‎Selain sektor UMKM, Komasa Sumsel juga menonjol dalam program pertanian terpadu. Program ini dinilai mampu menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan di daerah.

‎‎Khairul mengatakan bahwa model pertanian terpadu Komasa Sumsel memiliki keunggulan:

‎‎- Mengintegrasikan tanaman pangan, peternakan, dan perikanan.

‎- Berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

‎- Menghasilkan produk yang lebih murah dan berkualitas.

‎- Memberi peluang pendapatan berlapis bagi petani.

‎‎“Pertanian terpadu ini bukan hanya proyek sesaat, tetapi investasi strategis jangka panjang. Jika dijalankan konsisten, Sumsel berpotensi menjadi salah satu daerah penyangga swasembada pangan nasional,” ujar Khairul.

‎‎Ia berharap program tersebut terus diperkuat dan diperluas sejalan dengan rencana pemerintah pusat dalam mencetak lahan persawahan baru dan memperkuat ketahanan pangan.

‎‎Usai resmi dilantik, Bunda Rianty menyampaikan sambutan yanh penuh motivasi dan komitmen untuk membawa Komasa Sumsel ke arah yang lebih maju.

‎‎Bunda Rianty menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya hadir bukan sekadar sebagai komunitas atau kumpulan aktivis sosial, melainkan sebagai simpul kolaborasi strategis yang memfokuskan diri pada penguatan ekonomi kerakyatan.

‎‎“Dengan pengukuhan hari ini, Komasa Sumsel hadir membawa satu tekad: menjadi penggerak utama dalam membangun potensi ekonomi rakyat di seluruh Sumatera Selatan. Kami ingin menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM, petani, nelayan, dan pelaku usaha lainnya dengan akses permodalan, pasar, teknologi, dan pendampingan,” ujar Bunda Rianty.

‎‎Ia menegaskan bahwa Komasa Sumsel akan terus berperan sebagai mitra aktif pemerintah daerah dalam menjalankan program-program pembangunan, tidak hanya dalam sektor ekonomi tetapi juga sektor lain yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

‎‎Dalam sambutannya, Bunda Rianty juga menyampaikan harapan besar terhadap pemerintah daerah agar terus memberikan bimbingan, dukungan, dan sinergi dalam mewujudkan program-program kerja Komasa.

‎‎Menurutnya, tanpa dukungan pemerintah, organisasi masyarakat seperti Komasa akan kesulitan memberikan dampak maksimal.

‎‎“Kami memohon arahan dan bimbingan dari seluruh jajaran pemerintah. Kami ingin setiap langkah yang kami ambil selaras dengan arah pembangunan Sumsel. sinergi ini sangat penting, terutama karena kami bergerak langsung di tingkat akar rumput,” kata Bunda Rianty.

‎‎Dengan peran strategis yang berada di tengah masyarakat, DKW  Komasa Sumsel memiliki kemampuan mengidentifikasi persoalan lapangan secara cepat. Karenanya, jalur komunikasi antara organisasi dan pemerintah menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan program.

‎Di akhir sambutannya, Bunda Rianty menegaskan kembali bahwa Komasa Sumsel tidak hanya ingin menjadi organisasi yang besar secara struktur, tetapi besar secara manfaat.

‎“Semangat kami adalah semangat Pancasila dan UUD 1945. Kami ingin menjadi organisasi yang berbuat nyata, memberikan manfaat sebesar-besarnya, dan membawa martabat bagi masyarakat Sumatera Selatan. Motto kami jelas: Komasa Sumsel Berbuat, Bermanfaat, dan Bermartabat,” tutupnya. (dkd)