(pelitaekspress.com) – KEP. YAPEN – Menyikapi pernyataan dan jawaban Ketua dan Anggota DPRD Yapen pada pertemuan Audiens 9 Februari dengan SMYTP2, GMNI dan DPD LSM LIRA Kabupaten Yapen tentang Pinjaman 143 milyar yang juga terbagi untuk Pemulihan Ekonomi Rakyat.
Menanggapi penjelasan Ketua DPRD Yapen Yohanis G. Raubaba tentang Pemulihan Ekonomi Rakyat lewat pengembangan obyek Wisata Manabai Kampung Sarawandori dan Monumen Kasih di Kampung Serui Laut, ungkap Ebzon.
“Untuk pemulihan ekonomi rakyat lewat dua obyek wisata perlu di lakukan studi kelayakan terkait apa dampak dari dua obyek wisata tersebut untuk memulihkan ekonomi warga Kepulauan Yapen ini”, urainya, Sabtu, 13/02/2021.
Untuk itu, “yang perlu dan harus dilakukan untuk pemulihan ekonomi rakyat terhadap masyarakat di Kabupaten Yapen akan mampukah 2 obyek wisata ini menjawabnya karna masyarakat Yapen bukan saja mereka yang ada di Serui Laut dan Manabai Sarawandori”.
Pada sisi lain ujar Ketua LSM Lumbung Informasih Rakyat (LIRA) Ebzon Sembai bahwa kajian tentang pemasukan sebagai pendapatan asli daerah dan juga pendapatan masyarakat untuk pemulihan ekonomi apa kajiannya yang dihitung perbulan atau pertriwulan.
Serta apa aikon yang di publikasi untuk menarik wisatawan baik lokal, regional maupun manca negara dan bukan itu saja tetapi ada hal lain yang terencana sebagai program bagi menunjang obyek – obyek wisata tersebut.
“Tentang obyek Wisata Manabai terutama penataannya tidak merubah apa yang sudah terbentuk secara alamiah harus di pertahankan. Apa bila ada perubahan penataan seperti membangun Taluk maka perlu di lakukan studi dampak dari taluk terhadap masyarakat apakah dampaknya menguntungkan atau merugikan rakyat”.
Ketua LSM LIRA Yapen Ebzon Sembai juga menstresing areal “Manabai yang menjadi Obyek Wisata tersebut milik Pemerintah Daerah sehingga merupakan Aset Daerah dan bukan Milik pribadi oknum – oknum tertentu”.
Hal ini perlu menjadi perhatian Dewan dan juga Pemerintah untuk segera mendata Aset Daerah tersebut untuk menghindari praktek monopoli pembangunan Aset Daerah yang dibangun dengan APBD menjadi milik karena bangunan dibanguan diatas Tanah Pribadi yang akan diklaim dan diperhitungkan pembayarannya dengan Pemerintah seperti halnya pembangunan Hatchery guna Pengembangan Ikan Baby Tuna dan Ikan Baramundi yang terletak di Kaboena menjadi tidak jelas ungkapnya.
Untuk pemulihan Ekonomi Rakyat masih ada usaha dan upaya lain yang dapat dikembangkan secara bertahap dan dengan rentan waktu yang bervariasi antara 1 bulan, 3 bulan tapi juga 4 dan 6 bulan, ujar Ebzon Sembai.
Lanjut Sembai, Pemulihan Ekonomi Rakyat hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur di Yapen dengan membuka akses pasar lewat Instansi Teknis yang ada, jangan Instansi Teknis tidur dengan lahan tidur ungkapnya.
Pemulihan Ekonomi Rakyat tidak dijawab secara Politik tapi harus dijawab dengan Ekonomi berbasis Budaya dan kearifan Lokal serta juga tidak dijawab dengan kegiatan fisik tetapi yang non fisik juga harus menjadi utama untuk dapat memulihkan ekonomi rakyat di era Pandemi Covid-19.
Warga Yapen tentunya mengharapakn kehadiran pemerintah, kita perlu menghadirkan yang murah, meriah serta cepat dan siap saji tuturnya.
Sebagai Lembaga Sosial Masyarakat yang adalah Partner Pemerintah, kami siap mengkritisi Pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat, ujar Ketua LIRA diakhir wawancaranya (rep.kj,ed.zri).