(pelitaekspres.com) –SERUI- Ketua Komisi V DPRP Papua, Diana Laura Rumbiak (Demokrat), bertemu langsung dengan korban dan keluarga korban tenggelamnya speedboat dari Kota Serui menuju Kampung Waindu, Distrik Rangbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Insiden tragis itu terjadi pada Kamis malam (24/12/2025) pukul 20.00 WIT, dengan 21 penumpang. Hingga hari kelima, baru ditemukan empat korban: tiga selamat dan satu meninggal dunia. Sisanya, 17 orang, masih dicari.Pertemuan berlangsung di ibu kota Distrik Rangbawi pada Senin (29/12/2025). Dina bertemu salah satu korban bernama Hendrik serta keluarga korban lainnya di Kampung Waindu. Suasana haru menyelimuti acara tersebut, ditandai tangis sedih dari korban dan keluarga.
“Pada saat ini, saya berada di ibu kota Distrik Rangbawi yang terdiri atas tujuh kampung. Kondisi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, angin kencang, dan arus deras sering membuat perjalanan laut berbahaya,” ujar Dina saat jumpa pers.

Kondisi Memprihatinkan Akses Transportasi Distrik Rangbawi memiliki tujuh kampung dengan akses transportasi laut yang minim dan jalan darat yang buruk. Masyarakat sering terpaksa menggunakan speedboat, rentan kecelakaan akibat ombak tinggi, angin kencang, dan arus deras.
Aspirasi utama warga adalah pembangunan jembatan penyeberangan kapal perintis untuk memperlancar rute dari Distrik Rangbawi ke ibu kota kabupaten.
“Dengan jembatan itu, masyarakat bisa naik kapal perintis seperti Sabuk dari Rangbawi ke ibu kota kabupaten dengan aman, sehingga kecelakaan laut bisa dicegah di masa depan. Akses jalan juga sangat dibutuhkan agar kampung lebih mudah terhubung ke kota,” tegas Dana.
Ia mendesak pemerintah pusat—terutama kementerian terkait—serta Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Kepulauan Yapen untuk segera merespons.

“Selaku wakil rakyat, saya meminta perhatian serius. Efisiensi anggaran jangan sampai menghambat pembangunan harapan masyarakat,” tambahnya.
Dina juga menyampaikan duka cita mendalam. “Kami turut berbelasungkawa atas musibah speedboat pada 24 Desember malam 2025. Semoga Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan bagi seluruh keluarga,” cetusnya.
Kepala Suku Barawai Rumpaidus, secara tegas sangat mendukung penuh aspirasi dari masyarakat di Wilayah Distrik Rangbawi tersebut. Ia meminta pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten segera membangun jembatan atau dermaga kapal perintis, serta pengaspalan jalan dari Distrik Rangbawi ke Distrik Yapen Timur.
“Saya siap hibahkan tanah adat di Andei Barawai untuk lokasi dermaga, asalkan pemerintah membantu pembangunan. Jalur darat saat ini sangat memprihatinkan bagi kami di tujuh kampung,” jelas Rumpaidus kepada media.
Pencarian 17 korban hilang terus berlangsung. Insiden ini menjadi pengingat urgensi infrastruktur di wilayah terpencil Papua.


